Mereka yang Tersisa dari Rezim Qadafi

Tiga orang dari tujuh putra Qadafi telah tewas dalam revolusi 2011.

AP
Muammar Qadafi
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, Diktator Libya Muammar Qadafi digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan 2011 lalu. Namun sejumlah anggota keluarganya masih bertahan hidup.

Sudah satu dekade, lantas apa yang terjadi dengan anggota keluarga Qadafi saat ini?

Baca Juga

Pada Selasa (7/9) situs berita Ahram melaporkan bawah putra ketiga Qadafi, Saadi telah dibebaskan dari penjara di Tripoli akhir pekan lalu. Ia menghirup udara bebas tiga tahun setelah dibebaskan atas dakwaan membunuh pelatih sepakbola dan represi saat unjuk rasa revolusi 2011.

Tiga orang dari tujuh putra Qadafi telah tewas dalam revolusi 2011 yang dikenal Arab Spring, termasuk Mutassim. Ia dibunuh milisi di rumah diktator itu di Kota Sirte pada 20 Oktober 2011, tepat pada hari sama ketika ayahnya dibunuh.

Putra Qadafi yang lain, Seif al-Arab tewas dalam serangan udara NATO pada April 2001 dan saudaranya Khamis tewas dalam pertempuran empat bulan kemudian di puncak revolusi. Tetapi sejumlah anggota keluarga Qadafi masih hidup, termasuk istrinya Safiya, putra tertuanya dari pernikahan pertama, Mohammed  dan putrinya Aisha yang kini berada di pengasingan.

Sementara pada Juli lalu mantan pewaris Qadafi, Seif al-Islam yang menjadi buron Mahkamah Pidana Internasional (ICC) muncul ke hadapan publik. Pada surat kabar Amerika Serikat (AS) New York Times ia mengatakan berencana kembali ke panggung politik. Ia tidak mengesampingkan kemungkinan maju dalam pemilihan umum yang dijadwalkan bulan Desember mendatang.

Melarikan diri

Setelah pemberontak merebut Tripoli pada Agustus 2011, Safiya, Mohammed dan Aisha melarikan diri ke negara tetangga Aljazair. Pada 2013, Menteri Luar Negeri Oman Mohammed Abdelaziz mengatakan negaranya menerima tiga orang itu sebagai pengungsi dengan syarat mereka tidak melakukan aktivitas politik.

Aisha yang seorang pengacara dan mantan duta besar PBB adalah salah satu anggota tim pembela Saddam Husein setelah pemimpin Irak itu digulingkan oleh invasi AS tahun 2003. Putra Qadafi lainnya Hanniball juga menjadi pengungsi di Aljazair setelah Arab Spring.

Lalu ia mencoba menyelinap masuk Lebanon untuk tinggal bersama istrinya Aline Skaf. Tetapi pihak berwenang menangkapnya.

Pada 2015 Libya mendakwa putra keempat Qadafi dari istri kedua itu dengan tuduhan menyembunyikan informasi mengenai ulama syiah Mussa Sadr. Ulama terkenal itu hilang saat berkunjung ke Libya pada tahun 1978.

Pada 2008 Hannibal dan istrinya memicu insiden diplomasi di Swiss. Keduanya ditangkap di hotel mewah di Jenewa karena menyerang dua pegawai setempat.

 

Saadi Gaddafi yang pernah bermain sepak bola di Italia melarikan diri ke Niger saat revolusi Arab Spring pecah. Tapi kemudian dia diekstradisi ke Libya ketika ia menjadi buron atas pembunuhan pelatih sepakbola Bashir al-Rayani dan represi selama revolusi.

Pada 2018 pengadilan membebaskannya atas dakwaan pembunuhan Rayani. Sumber dari Kementerian Kehakiman dan kantor kejaksaan mengatakan ia dibebaskan Ahad (5/9) lalu. Media melaporkan kemungkinan Saadi sudah terbang ke Turki.

Pada November 2011  Seif al-Islam ditangkap oleh milisi Libya dari Zintan. Tepat beberapa hari setelah ayahnya dibunuh. Pada Juni 2014 ia tampil melalui video di Zintan, barat Libya dalam sidangnya di Tripoli.

Di tahun 2015 ia divonis bersalah atas kematian-kematian selama revolusi. Pada tahun 2017 kelompok bersenjata yang menangkapnya mengatakan ia telah dibebaskan.

Namun ia tetap menghindari publik sampai New York Times berhasil mewawancarainya di Zintan pada Juli 2021. Ia mengatakan bukan lagi tahanan dan berencana untuk kembali ke panggung politik. "Orang-orang yang dulu penjaga saya kini teman-teman saya," katanya.

Ia mengungkapkan penyesalan Libya masuk dalam kekacauan satu dekade setelah ayahnya digulingkan dan dibunuh.

 
Berita Terpopuler