Wapres: PeduliLindungi Diterapkan ke Berbagai Sektor

Kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini persiapan menuju endemi.

ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Seorang warga membuka aplikasi PeduliLindungi pada gawai miliknya di Surabaya, Jawa Timur.
Rep: Fauziah Mursid Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, aplikasi PeduliLindungi akan terus digunakan ke berbagai sektor publik. Kebijakan ini kata Wapres, diterapkan untuk dapat mengontrol aktivitas serta jumlah masyarakat yang berada pada suatu tempat.

Baca Juga

 

"PeduliLindungi sudah diterapkan dimana-mana, di mal di tempat keramaian lainnya, sehingga ada aturan aturan, artinya bisa terkontrol dan melindungi," ujar Wapres saat konferensi pers virtual usai peninjauan vaksinasi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Indonesia, Selasa (7/9).

Wapres mengatakan, kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini juga sekaligus persiapan menuju era endemi Covid-19. Pemerintah kata Wapres, menyiapkan skenario melalui upaya-upaya penguatan baik dari sisi kesehatan maupun regulasi.

Sehingga, masyarakat dapat tetap sehat dan produktif dalam menjalani masa endemi nanti.

“Sekaligus juga menyiapkan waktu endemi itu targetnya walaupun masih ada Covid-19, tapi tetap sehat dan produktif. Nah kira-kira kuncinya begitu, di era endemi itu Sehat dan Produktif," kata Wapres

 

 

Ia mengungkap, salah satu langkah utama yang terus digencarkan, adalah pemberian vaksinasi kepada seluruh masyarakat untuk menciptakan herd immunity/kekebalan kelompok. Karena itu, Pemerintah akan mempercepat pemberian vaksinasi hingga target 77 persen dari total penduduk Indonesia yakni sekitar 200,8 juta jiwa tercapai.

Di samping, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, kata Wapres, pemberian vaksin juga akan terus ditingkatkan hingga dosis ketiga sebagai booster.

Untuk sementara, booster dosis ketiga ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, sebelum nantinya juga akan diberikan kepada masyarakat luas jika target vaksinasi sudah terpenuhi. 

"Misalnya yang dua kali kita teruskan berikan booster-nya, memang sementara yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan. Nanti juga TNI/Polri yang berada di garis depan, dan itu salah satu usaha yang sednag disiapkan," kata Kiai Ma'ruf

 

 

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan Peduli Lindungi merupakan aplikasi yang diciptakan untuk membuat pergerakan masyarakat menjadi teratur. Sebab, di dalam aplikasi tersebut terdapat kategori zonasi dari wilayah-wilayah di Indonesia.

Sehingga, diharapkan masyarakat dapat lebih mengontrol pergerakannya dengan tidak memasuki wilayah berzona hitam atau merah dan laju penyebaran Covid-19 pun dapat terkendali.

“Kenapa kita harus mengatur pergerakannya? karena angka infeksius ini harus kita tekan. Dengan mengkategorikan berbagai macam status, merah, kuning, hijau dan hitam, maka kita berharap bisa menekan laju penularannya,” kata Dante.

Ia juga berharap dengan identifikasi tersebut, bisa mengontrol kegiatan yang berkaitan dengan sektor-sektor esensial. "Supaya bisa berjalan dengan cepat tetapi juga dengan situasi yang aman. Supaya kita tidak terjerumus pada gelombang ketiga atau gelombang selanjutnya, apabila ini sudah dipantau dengan baik,” katanya.

 

 

 
Berita Terpopuler