Apple Tunda Rencana Pemindaian Foto iPhone

Pemindaian foto bertujuan untuk melaporkan gambar pelecehan seksual.

Flickr
Ponsel iPhone / Ilustrasi
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BERKELEY -- Apple menunda tanpa batas waktu rencana untuk memindai iPhone di Amerika Serikat untuk gambar pelecehan seksual anak. Hal ini disebabkan protes dari pakar keamanan dan privasi yang memperingatkan teknologi itu dapat dieksploitasi untuk tujuan pengawasan lain oleh peretas dan pemerintah yang mengganggu.

Baca Juga

Penundaan itu terjadi sebulan setelah Apple mengungkapkan pihaknya sedang bersiap-siap untuk meluncurkan alat untuk mendeteksi gambar pelecehan seksual anak yang diketahui. Alat ini akan bekerja dengan memindai file sebelum diunggah ke sistem penyimpanan cadangan iCloud-nya. Apple juga berencana memperkenalkan alat terpisah untuk memindai pesan terenkripsi pengguna untuk konten seksual eksplisit.

Apple bersikeras bahwa teknologinya telah dikembangkan dengan cara yang akan melindungi privasi pemilik iPhone di Amerika Serikat (AS). Namun, perusahaan berbasis di Cupertino, California, itu dibanjiri kritik dari pakar keamanan, kelompok hak asasi manusia dan pelanggan. Mereka khawatir bahwa teknologi pemindaian akan membuka informasi pribadi dan sensitif.

“Berdasarkan feedback dari pelanggan, kelompok advokasi, peneliti dan lainnya, kami telah memutuskan mengambil waktu tambahan selama beberapa mendatang untuk mengumpulkan masukan dan melakukan perbaikan sebelum merilis fitur keselamatan anak yang sangat penting ini,” kata Apple dalam pembaruan yang diposting di atas rencana pemindaian foto asli, dilansir dari Japan Today, Ahad (5/9).

Apple tidak pernah menetapkan tanggal spesifik kapan teknologi pemindaian akan diluncurkan. Apple hanya mengatakan itu akan terjadi pada tahun ini.

 

 

Perusahaan diperkirakan akan mengumumkan iPhone berikutnya akhir bulan ini. Namun, tidak jelas apakah Apple akan menggunakan acara itu membahas lebih lanjut perubahan rencana pemindaian perangkat di AS.

Reaksi keras terhadap teknologi pemindaian sangat menyakitkan bagi perusahaan yang telah menjadikan privasi pribadi sebagai mantra pemasaran. Apple berpendapat rencana itu lebih dapat dipercaya daripada perusahaan teknologi besar lainnya seperti Google dan Facebook yang menyedot informasi tentang minat dan lokasi orang untuk membantu menjual iklan digital.

CEO Apple Tim Cook diketahui mengulangi slogannya “Privasi adalah hak asasi manusia yang mendasar.”

“Teknologi pemindaian foto adalah tentang hal yang sangat besar yang harus dihadapi  bagi Apple. Jika Anda ingin menjaga privasi orang, Anda tidak dapat memindai ponsel mereka,” kata Direktur Eksekutif Electronic Frontier Foundation, salah satu kritik paling vokal dari rencana perusahaan.

Seorang peneliti kriptografi terkemuka di Universitas Johns Hopkins dan kritikus vokal lainnya dari Apple, Matthew Green juga mendukung penundaan tersebut. Dia menyarankan perusahaan berbicara dengan komunitas teknis dan kebijakan, serta masyarakat umum sebelum membuat perubahan besar yang mengancam privasi perpustakaan foto semua orang.

 

“Anda perlu membangun dukungan sebelum meluncurkan sesuatu seperti ini. Ini adalah eskalasi besar dari hampir tidak memindai apa pun menjadi memindai file pribadi,” kata Green.

 
Berita Terpopuler