Studi: Dua Dosis Vaksin Kurangi Efek Jangka Panjang Covid-19

Risiko Covid-19 jangka panjang berkurang pada individu yang menerima vaksinasi penuh.

ANTARA/Zabur Karuru
Studi: Dua Dosis Vaksin Kurangi Efek Jangka Panjang Covid-19. Petugas kesehatan menyiapkan vaksin saat digelar vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Ikatan Alumni Universitas Airlangga di Airlangga Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/9/2021). Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan OJK untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 di masyarakat sehingga mendorong terciptanya kekebalan komunal yang bisa mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Dua dosis vaksin Covid-19 terbukti mengurangi separuh efek jangka panjang Covid-19 untuk orang dewasa, menurut sebuah penelitian oleh tim dari King's College London.

Baca Juga

Penelitian itu menunjukkan orang yang sudah divaksinasi kemudian terpapar virus, 73 persen lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit, sementara gejala parah berkurang hampir sepertiganya. “Kami menemukan bahwa rata-rata pasien akan bergejala selama 28 hari atau lebih, tetapi durasi akan berkurang hingga setengahnya jika sudah divaksinasi komplit," papar studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet.

“Artinya, risiko Covid-19 jangka panjang akan berkurang pada individu yang telah menerima vaksinasi penuh," tambah studi itu.

Tim peneliti menganalisis data dari lebih dari dua juta orang yang mencatat gejala, tes, dan status vaksinasi mereka di aplikasi COVID Symptom Study Inggris selama Desember lalu hingga Juli ini.

Sebanyak 6.030 dari mereka dinyatakan positif Covid-19 dalam setidaknya dua minggu dari sejak mereka menerima vaksin dosis pertama. Sementara hanya 2.370 pengguna aplikasi yang positif Covid-19 setidaknya seminggu setelah menerima dosis kedua.

Orang yang sudah divaksinasi penuh melaporkan gejala yang relatif ringan atau tidak bergejala sama sekali. Selain itu, orang-orang berusia di atas 60 tahun lebih cenderung tidak memiliki gejala jika dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi, menunjukkan kemanjuran vaksinasi dalam melindungi orang-orang lanjut usia dan kelompok yang paling rentan.

Link artikel asli

 
Berita Terpopuler