Mendag Minta Kadin Manfaatkan Peluang Bisnis dengan UEA

Mendag mendukung perdagangan dengan UEA

Republika/Febrian Fachri
Menteri Perdagangan M Lutfi, meminta Kadin memanfaatkan dengan baik kerjasama dengan UEA
Rep: Novita Intan Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diminta segera memanfaatkan peluang bisnis dan perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini menyusul adanya kerja sama antara Kadin Indonesia dan Federation of UAE Chambers of Commerce & Industry (UEA) terkait bidang perdagangan, investasi, dan jasa. 

Baca Juga

Menteri Perdagangan Indonesia, Muhammad Lutfi, mengatakan pihaknya mendukung kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan Kadin Indonesia dengan Kadin UEA untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. 

“Kadin dan para pelaku usaha Indonesia hendaknya dapat memanfaatkan peluang yang semakin terbuka lebar. Adanya sinergi pemerintah dan pelaku usaha tentunya dapat memberikan hasil yang optimal bagi kinerja perdagangan kedua negara,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Jumat (3/9). 

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyampaikan penandatanganan kerja sama ini merupakan upaya kedua pihak untuk memajukan dan meningkatkan kerja sama bidang bisnis, perdagangan, dan ekonomi. Terlebih, kedua pihak melihat berbagai potensi yang saling menguntungkan bagi kedua negara. 

Menurutnya ada beberapa kerja sama strategis yang bisa menjadi prioritas mengacu pada situasi dan kondisi saat ini antara lain mengenai isu kesehatan, Indonesia sedang mendorong pengembangan industri kesehatan, industri ketahanan pangan, hingga pengembangan industri energi, seperti solar energy. 

"Kadin juga berharap kedua belah pihak bisa meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas UMKM melalui link and match. Tidak hanya kerja sama di antara para pelaku usahanya, tetapi juga dukungan dari pemerintah kedua negara," papar Arsjad. 

Arsjad juga meyakini kerja sama ini dapat memperkuat hubungan kerja sama kedua negara sekaligus mendorong pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19. 

 

Selain itu, baik Kadin Indonesia maupun Federasi Kadin UEA, akan saling membantu  dan berpartisipasi dalam pameran dagang, konferensi atau seminar yang terkait dengan perdagangan, investasi dan ekonomi yang diadakan di negara masing-masing. 

"Poin lain yang kita sepakati, kedua Kadin harus saling mendukung dan mendorong pertukaran delegasi yang membawa misi perdagangan dan misi industri serta kunjungan pengusaha dari kedua negara baik secara individu maupun kelompok. Jadi saat kita atau mereka melakukan kunjungan, sudah ada jaminan dan kemudahan," ucapnya. 

Arsjad berharap, kerja sama kedua Kadin yang berlaku selama tiga tahun ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara. 

Indonesia dan UEA, kata Arsjad, merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan dinamis. Kedua negara memiliki potensi jumlah penduduk muda produktif yang memiliki peran signifikan dalam mengubah kondisi geopolitik dan geoekonomi masing-masing kawasannya. 

"Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonominya. Kami punya penduduk usia produktif yang sangat besar, SDM yang ulet dan punya kualitas, SDA yang sangat kaya, baik itu di darat maupun laut. Jadi, berinvestasi jangka panjang di Indonesia sangat menjanjikan," jelas Arsjad.   

Ketua Kadin UEA, Abdullah M Ali Ghanem Al Mazrui, mengatakan kerja sama antara UEA dan Indonesia akan saling memperkuat perekonomian kedua negara 

"Indonesia merupakan mitra dagang yang penting bagi UEA. Kami harapkan, nota kesepahaman yang ditekan antara Kadin Indonesia dan Federasi Kadin UEA akan menciptakan peluang baru bagi pengusaha kedua negara. Pengusaha dari UEA sangat tertarik berinvestasi di Indonesia sebagai bagian untuk mempercepat pemulihan ekonomi pada masa pandemi," ucapnya. 

Saat ini, UEA merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Tercatat total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari 2021 sampai Juni 2021 sebesar 1,86 miliar dolar AS. 

 

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar 0,85 miliar dolar AS. Adapun komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.  

 
Berita Terpopuler