Karangan Bunga di Kebon Sirih Vs Sikap Anies Diinterpelasi

Karangan bunga mendukung interpelasi Formula E berjejer di depan Gedung DPRD DKI.

Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melintas di dekat karangan bunga yang disimpan di Halaman Kantor DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/9). Sebanyak 18 karangan bunga yang berisikan dukungan interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait gelaran Formula E. Republika/Putra M. Akbar
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Zainur Mashir Ramadhan, Flori Sidebang, Febryan A

Karangan bunga dari segelintir pihak untuk dukungan interpelasi dari PDIP-PSI terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bermunculan di depan pagar DPRD DKI Jakarta. Beberapa karangan bunga tersebut, juga menyindir pihak tujuh fraksi yang sempat makan malam dengan DKI 1.

Baca Juga

"PDIP dan PSI, terima kasih untuk mengawasi pemakaian uang rakyat. Bukan tujuh teman makan malam," jelas salah satu kiriman tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, belasan kiriman bunga itu sudah tampak sejak Kamis (2/9) pagi di hadapan pagar Kantor DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Beberapa kiriman menunjukkan atribusi para pengirim, sedangkan beberapa lainnya tidak.

"PDIP dan PSI penjaga amanat dan uang rakyat DKI, dari pemerhati teman makan malam," ujar pengirim yang mengatasnamakan Alumni SMA 6 Bersatu Jakarta.

"Terima kasih PDIP dan PSI untuk mempertanyakan pemakaian uang rakyat oleh Gubernur DKI," jelas mereka dengan atribusi Alumni ITS cinta NKRI dan penjelasan ‘Yang Bukan 7 Teman Makan Gratis’.

Selain dari atribusi-atribusi itu, beberapa lainnya juga masih ada yang menuliskan nama pengirim dan asosiasi. Mulai dari Lenny S dan Susie S, serta Semangat Baru Indonesia (SEMBARI).

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono, mengatakan, interpelasi menjadi panggilan hati nurani bagi dewan. Dirinya yakin, dari 25 anggota fraksi PDIP di DPRD DKI yang melakukan komunikasi politik secara personal, akan ada pengaruh ke depannya bagi interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoal Formula E.

"Kita sudah piawai semua, ahli lobi semua. Ketika bicara pimpinan partai politik, kita juga harus mampu," ujar dia dalam diskusi menyoal interpelasi di DPRD DKI, Selasa (31/8).

Dalam melakukan hal tersebut, Gembong menyebut dirinya telah melaporkan kepada pimpinan partai. Atas dasar itu pula, dirinya, mengaku bisa bergerak hingga tahap ini.

"Pimpinan saya sudah yakin dengan langkah yang kita lakukan ini. Dengan tekad yang bulat, semangat kebersamaan yang kuat, Insya Allah langkah ini bisa kita tempuh dengan baik," ungkap dia.

Gembong justru memandang, bahwa interpelasi terhadap Anies bisa menjadi ruang ekspresi yang baik baginya. Menurut dia, dengan adanya interpelasi ini, Anies bisa menjelaskan pemikirannya mengenai Formula E kepada masyarakat Jakarta.

"Kami menyediakan panggung itu. Kalau pak gubernur enggak gagap, ini ruang yang baik, ruang yang luar biasa," ujar dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hak interpelasi yang diajukan Fraksi PDIP dan PSI terkait Formula E tidak menjadi perhatiannya. Sebab, dirinya fokus menangani pandemi Covid-19.

"Kita jalan terus, kita fokus (menangani pandemi). Bagi kami, yang penting warga Jakarta, bukan interpelasi," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/8).

Anies menjelaskan, pihaknya fokus menangani pandemi agar warga Jakarta selamat dan bisa bekerja dengan tenang. "Ini (interpelasi) persoalan yang tidak menyita perhatian kita sama sekali. Justru malah kita lebih fokus menangani Covid-19," ujarnya.

Menurut Anies, interpelasi merupakan hak yang melekat pada anggota DPRD DKI. Oleh karenanya, biarkan proses itu berjalan di internal dewan.

"Biarkan itu proses berjalan di internal dewan karena itu bukan menyangkut kami. Ini adalah usulan di dalam dewan yang nanti akan diproses secara internal oleh dewan," ucapnya.

Lalu pada Jumat malamnya, Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan pertemuan bersama dengan tujuh pimpinan fraksi DPRD DKI Jakarta. Pertemuan itu dilakukan di rumah dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/8) malam.

Pertemuan itu pun dibenarkan oleh Penasehat Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani. Menurut Zita, dalam pertemuan itu, Anies membahas mengenai penyelenggaraan Formula E.

“Benar, Pak Anies kasih paparan langsung pakai data. Jadi, silaturahmi dan penjabaran data,” kata Zita saat dihubungi, Jumat (26/8).

Meski demikian, Zita tidak menjelaskan secara rinci siapa inisiator pertemuan tersebut. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini juga enggan memaparkan hasil dari pertemuan itu, apakah ajang balap mobil listrik Formula E akan tetap digelar tahun 2022 mendatang atau tidak.

Adapun berdasarkan foto yang diterima Republika, tidak ada perwakilan dari Fraksi PDIP dan PSI yang hadir. Dalam foto tersebut hanya terlihat tujuh pimpinan Fraksi DPRD.

 

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, mengatakan, interpelasi menyoal Formula E bukan penyelesaian yang baik saat ini. Menurut dia, masalah tersebut sebetulnya sudah selesai karena telah dianggarkan pada 2019.

"Berarti ini kelihatannya ada nilai politis di belakang itu," ujar Achmad, di DPRD DKI, Kamis (2/9).

Dia mengatakan, fraksi PKS akan memfokuskan pelayanan dan memperjuangkan nasib rakyat di masa pandemi ini.

"Bagaimana caranya? Yaitu segera dilakukan pembahasan revisi RPJMD. ini yang harus segera dibahas karena sudah diparipurnakan tapi belum juga dibahas," katanya.

Tak sampai di sana, APBD perubahan, kata dia, juga perlu dipersiapkan lebih jauh. Selain dari RAPBD tahun 2022 mendatang.

"Ini menyangkut nasib rakyat. ini yang harus kita kejar. Kalau ini tidak terjadi bagaimana nasib rakyat?" ungkap dia.

Ditanya soal karangan bunga yang mendukung interpelasi di hadapan Gedung DPRD DKI, menurutnya, bisa ditanyakan kepada para pengirim. Dia menduga, karangan bunga itu hanya dikirim oleh segelintir pihak saja.

"Sementara banyak warga yang sesungguhnya merasakan apa yang dilakukan oleh gubernur itu sudah tepat," tuturnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Iman Satria, menegaskan, hingga kini seluruh anggota dari Fraksi Gerindra yang berjumlah 73 tetap menolak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoal Formula E. Namun demikian, pihaknya menyebut jika hak interpelasi ataupun komunikasi politik yang dilakukan oleh anggota fraksi PDIP, merupakan hal yang baik-baik saja.

"Gerindra sejauh ini masih tegak lurus tidak ikut interpelasi," ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Selasa (31/8).

Dia menambahkan, Gerindra, hingga kini memang tidak melarang anggota yang ingin ikut serta dalam interpelasi tersebut. Namun demikian, seluruh anggota fraksi disebutnya kompak menolak.

"Larangan tidak ada, cuma kan kita sering kumpul dengan anggota yang lain. Jadi keputusan sama tidak ikut," jelasnya.

Menyoal komunikasi politik yang dilakukan PDIP DPRD DKI, dia juga menilai hal tersebut merupakan langkah baik. Namun demikian, jika sudah ada anggota dari fraksi lain yang ingin berpartisipasi, dirinya meminta PDIP untuk terus terang menyebutkan namanya.

"Karena kalau tidak kan itu suudzon," ungkap dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahamd Riza Patria menyebut, gelaran balap mobil Formula E akan tetap dilaksanakan pada 2022. Pernyataan ini disampaikan ketika penggunaan hak interpelasi terkait Formula E, yang diusulkan Fraksi PDIP dan PSI, sedang bergulir.

"Insya Allah formula E akan dilaksanakan, yang harusnya 2020 namun tertunda karena Covid-19, Insya Allah lah akan dilaksanakan pada Juni 2022," kata Ariza di Jakarta, Ahad (29/8).

Ariza mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai persiapan untuk gelaran balap mobil itu di Ibu Kota. "Dipersiapkan sebaik mungkin oleh PT Jakarta Propertindo dan Dinas Pemuda dan Olahraga," katanya.

Angka Kematian Covid-19 DKI Jakarta Selama PPKM - (Infografis Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler