Riset: Muslim Masih Hadapi Pandangan Negatif dari Publik AS

Umat Islam melaporkan menghadapi lebih banyak diskriminasi.

Andres Kudacki/AP
Riset: Muslim Masih Hadapi Pandangan Negatif dari Publik AS. I am a Muslim Too: Pengunjukrasa membawa poster bergambar wanita berhijab bendera Amerika di sela unjuk rasa menolak kebijakan Anti Imigran Trump di Lapang Times Square New York, AS, (19/2) waktu setempat.
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah peristiwa serangan teror 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS), perhatian publik terfokus pada Muslim Amerika. Populasi Muslim AS telah tumbuh dalam dua dekade sejak insiden itu.

Baca Juga

Namun, masih banyak orang Amerika yang sedikit mengetahui tentang Islam atau Muslim. Pandangan terhadap Muslim menjadi semakin terpolarisasi di sepanjang garis politik.

Meski keberadaan Muslim di AS semakin bertambah, namun Pew Research Center, seperti dikutip dari laman resminya, Kamis (2/9), menyebutkan umat Islam masih menghadapi pandangan negatif dari publik di negara itu. Ketika Pew Research Center mulai mengukur ukuran, karakteristik demografi, dan pandangan kelompok ini, ada sekitar 2,35 juta orang dewasa dan anak-anak Muslim yang tinggal di AS pada 2007.

Jumlah tersebut berarti 0,8 persen dari populasi AS. Sejak itu, pertumbuhan Muslim di Amerika semakin besar.

Perkembangan jumlah Muslim di AS itu dilaporkan didorong oleh dua faktor, yakni arus imigran Muslim yang terus berlanjut ke AS dan kecenderungan Muslim memiliki lebih banyak anak daripada orang Amerika dari agama lain.

Pada 2015, lembaga think tank nonpartisan berbasis di Washington DC itu  memproyeksikan umat Islam di AS dapat berjumlah 3,85 juta pada 2020, kira-kira 1,1 persen dari total populasi. Namun, pertumbuhan populasi Muslim dari imigrasi mungkin melambat baru-baru ini karena perubahan dalam kebijakan imigrasi federal.

Jumlah rumah ibadah Muslim di AS juga meningkat selama 20 tahun terakhir. Sebuah studi yang dilakukan pada 2000 oleh Cooperative Congregational Studies Partnership mengidentifikasi 1.209 masjid di AS pada tahun itu.

Studi lanjutan mereka pada 2011 menemukan jumlah masjid telah berkembang menjadi 2.106. Selanjutnya, versi 2020 menemukan 2.769 masjid yang ada di Amerika, lebih dari dua kali lipat jumlah dari dua dekade sebelumnya.

 

Di samping pertumbuhan populasi mereka, umat Islam telah memperoleh kehadiran perwakilan yang lebih besar di ruang publik. Misalnya, pada 2007, Kongres ke-110 menyertakan anggota Muslim pertama, anggota DPR Keith Ellison, mewakili District of Minnesota (D-Minn). Kemudian pada periode itu, Kongres mendudukkan perwakilan Muslim kedua, anggota DPR Andre Carson, mewakili District of Indiana (D-Ind).

Kongres ke-117 saat ini memiliki dua Muslim lagi bersama Carson, wanita Muslim pertama yang memegang jabatan tersebut di antaranya Perwakilan Ilhan Omar, D-Minn., dan Rashida Tlaib, District of Michigan (D-Mich), yang pertama kali terpilih pada 2018. Seiring dengan meningkatnya jumlah Muslim di Amerika, umat Islam juga melaporkan menghadapi lebih banyak diskriminasi.

Pada 2017, selama beberapa bulan pertama pemerintahan Donald Trump, sekitar setengah dari orang dewasa Muslim Amerika (48 persen) mengatakan mereka secara pribadi mengalami beberapa bentuk diskriminasi karena agama mereka pada tahun sebelumnya. Laporan tersebut termasuk berbagai pengalaman, dari mulai orang-orang yang bertindak mencurigakan hingga diancam atau diserang secara fisik.

Pada 2011, sebagai perbandingan, 43 persen orang dewasa Muslim mengatakan mereka memiliki setidaknya satu dari pengalaman tersebut. Sementara 40 persen Muslim mengatakan ini pada 2007.

Dalam survei Maret 2021, orang dewasa AS ditanyai seberapa banyak diskriminasi yang menurut mereka dihadapi sejumlah kelompok agama di masyarakat. Orang Amerika lebih cenderung mengatakan mereka percaya Muslim menghadapi banyak diskriminasi daripada mengatakan hal yang sama tentang kelompok agama lain yang termasuk dalam survei, termasuk Yahudi dan Kristen evangelis.

Pola serupa muncul dalam survei sebelumnya pada 2009, ketika orang Amerika lebih cenderung mengatakan ada banyak diskriminasi terhadap Muslim daripada mengatakan hal yang sama tentang orang Yahudi, Kristen evangelis, Mormon atau ateis. Serangkaian survei Pew Research Center yang dilakukan pada 2014, 2017, dan 2019 secara terpisah meminta orang Amerika menilai kelompok agama dalam skala mulai dari 0 hingga 100.

 

Angka 0 mewakili pandangan terdingin, paling negatif, dan 100 mewakili pandangan terhangat dan paling positif. Dalam survei ini, Muslim secara konsisten menempati peringkat terdingin, bersama dengan ateis.

Selama 20 tahun terakhir, publik Amerika telah terpecah tentang apakah Islam lebih mungkin daripada agama lain untuk mendorong kekerasan. Sebuah perpecahan partisan yang menonjol dalam pertanyaan ini telah muncul.

Ketika lembaga penelitian itu pertama kali menanyakan pertanyaan ini pada survei telepon pada 2002, anggota Partai Republik dan independen yang condong ke Republik hanya sedikit lebih mungkin daripada Demokrat. Mereka yang condong ke Demokrat untuk mengatakan Islam mendorong kekerasan lebih dari agama lain, namun ini adalah sudut pandang minoritas di kedua kelompok partisan.

Dalam beberapa tahun, anggota Partai Republik  mulai tumbuh lebih mungkin untuk percaya Islam mendorong kekerasan. Anggota Demokrat, sebaliknya, lebih cenderung mengatakan Islam tidak mendorong kekerasan. Sekarang, anggota Partai Republik jauh lebih mungkin daripada Demokrat untuk mengatakan mereka percaya Islam mendorong kekerasan lebih dari agama lain.

Meskipun banyak orang Amerika memiliki pandangan negatif terhadap Muslim dan Islam, 53 persen mengatakan mereka secara pribadi tidak mengenal siapa pun yang beragama Islam. Sebagian yang serupa (52 persen) mengatakan mereka tidak banyak atau tidak tahu sama sekali tentang Islam.

Orang Amerika yang bukan Muslim dan yang secara pribadi mengenal seseorang yang beragama Islam lebih cenderung memiliki pandangan positif tentang Muslim. Mereka cenderung tidak percaya Islam lebih mendorong kekerasan daripada agama lain.

https://www.pewresearch.org/fact-tank/2021/09/01/muslims-are-a-growing-presence-in-u-s-but-still-face-negative-views-from-the-public/

 
Berita Terpopuler