Dispertankan Sukoharjo Optimistis Produksi Gabah 362.000 Ton

Produktivitas gabah di Sukoharjo rata-rata mencapai 7,2 ton per hektare.

ANTARA/Yusuf Nugroho
Dispertankan Sukoharjo Optimistis Produksi Gabah 362.000 Ton (ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SUKOHARJO -- Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertankan) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah optimistis produksi pangan khususnya padi di wilayah ini mencapai 362.000 ton gabah kering giling (GKG) pada akhir 2021.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Hortikultura, dan perkembunan Dispertan Sukoharjo Dyah Rilawati mengatakan produksi itu bisa tercapai dari luas panen 51.796 hektare.

"Luas tanam tanaman padi dengan luas panen 51.796 hektare itu, tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo," kata Dyah Rilawati, Rabu (1/9).

Dyah mengatakan produksi hasil panen gabah telah mencapai 343.417 ton GKG dari luas tanam 49.976 hektare hingga akhir Agustus 2021. Produktivitas gabah di Sukoharjo rata-rata mencapai 7,2 ton per hektare.

"Kami optimistis estimasi produksi gabah di Sukoharjo akan memenuhi target sehingga stok masih aman, mengingat rata-rata bisa surplus karena stok melebihi kebutuhan pangan masyarakat di wilayahnya," katanya.

Plt Kepala Dispertankan Kabupaten Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan kondisi stok pangan terutama beras di Sukoharjo pada masa pandemi COVID-19 hingga saat ini, aman atau masih surplus dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Bahkan, petani di Sukoharjo hingga saat ini, masih panen raya baik yang musim tanam dua dan tiga. Sehingga, cadangan pangan di Sukoharjo masih aman," kata Bagas.

Bagas mengatakan Kabupaten Sukoharjo setiap tahun rata-rata mengalami surplus mencapai 100.000 ton setara beras, sehingga Sukoharjotidak mengalami hambatan pasokan selama PPKM.

 
Berita Terpopuler