MIS-C pada Anak Positif Covid-19 tidak Bisa Dicegah

Cara terbaik hindari anak alami MIS-C ialah menjauhkannya dari risiko kena Covid-19.

Newsflash / Consejo Jenderal De Colegios Ofic
Tanda inflamasi mukokutan pada anak positif Covid-19 yang mengalami MIS-C, yakni sindrom peradangan multisistem.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Pulungan SpA(K), mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai multisystem inflammatory syndrome in Children (MIS-C). Sindrom peradangan multisistem pada anak ini perlu dipahami oleh orang tua, maupun orang-orang yang berada di lingkungan sekitar anak.

MIS-C adalah kelainan hiperinflamasi dengan keterlibatan multiorgan pada anak positif Covid-19. Sindrom ini ditandai dengan demam selama lebih dari tiga hari dan ada dua gejala penyerta, yaitu ruam, konjungtivitis bilateral nonpurulen (infeksi mata), atau tanda inflamasi mukokutan pada bagian mulut, tangan, dan kaki.

Aman mengatakan, adanya hipotensi atau syok, tanda-tanda disfungsi miokardium (sel otot jantung), perikarditis (radang kantong pelapis jantung), vaskulitis (radang pembuluh darah), atau abnormalitas koroner, koagulopati (gangguan pembekuan darah), dan masalah gastrointestinal akut seperti diare, muntah, dan nyeri perut dapat menjadi gejala MIS-C. Selain itu, MIS-C juga ditandai dengan peningkatan penanda inflamasi, seperti laju endap darah (LED), C-Reaktif Protein (CRP), dan prokalsitonin, tanpa adanya penyebab inflamasi lain.

MIS-C dapat terjadi saat seorang anak terbukti pernah positif Covid-19. Menurut Aman, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab MIS-C. Namun, ini diduga merupakan respons imun yang berlebihan terhadap infeksi virus corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Reaksi imun yang timbul menyebabkan produksi sitokin dalam jumlah besar di dalam tubuh, sehingga inflamasi dapat terjadi dalam berbagai anggota tubuh, seperti jantung, paru-paru, otak, sistem pencernaan, ginjal, dan lainnya. Persoalannya, menurut Aman, MIS-C tidak dapat dicegah.

Baca Juga

Walaupun hingga saat ini jumlah kasus MIS-C relatif rendah, tetapi jika anak terinfeksi virus corona jenis baru, maka potensi kondisi ini pun muncul. Karena itu, pencegahan MIS-C yang terbaik, menurut Aman, adalah pencegahan Covid-19.

Aman meminta agar para orang tua waspada dengan tanda dan gejala dari Covid-19 pada anak. Apabila menemukan gejala, konsultasikan dengan dokter.

"Lindungi anak, jangan sampai anak terinfeksi virus corona jenis baru," kata Aman.

Vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun. - (Republika)



Aman mengatakan, untuk melindungi anak dari MIS-C, sama dengan halnya melindungi anak dari Covid-19, di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari jaga jarak, mengenakan masker, mencuci tangan secara rutin, dan menghindari kerumunan.

Bagi anak di atas usia 12 tahun, diharapkan dapat segera melakukan vaksinasi jika sudah tersedia. Aman mengingatkan, mencegah lebih baik daripada mengobati.

 
Berita Terpopuler