Imam di Afghanistan Diminta Taliban Sampaikan Materi Khusus

Para pengkhotbah di Afghanistan diminta memberikan materi khusus di Sholat Jumat.

AP
Seorang Afghanistan memegang bendera Taliban di Kabul, Afghanistan, Rabu (25/8). Taliban merebut kembali kendali atas Afghanistan hampir 20 tahun setelah mereka digulingkan dalam invasi pimpinan AS menyusul serangan 9/11.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  KABUL -- Para pengkhotbah di Afghanistan diminta memberikan materi khusus pada pelaksanaan sholat Jumat. Salah satunya, soal laporan negatif soal Taliban.

Baca Juga

Materi lain yang diminta untuk disampaikan, Taliban juga mendesak orang-orang untuk tidak mencoba melarikan diri dari negara itu.

Seperti dilansir Hindu Times, Jumat (27/8), Taliban mengatakan para imam harus mendorong masyarakat bersama-sama bekerja membangun negara dan tidak mencoba meninggalkan negara itu. Para imam juga diminta untuk menjawab propaganda negatif yang dilakukan oleh musuh mereka.

Sementara, Associated Press berhasil mengutip seorang pejabat dengan syarat anonim, karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media. Narasumber ini menyebut setidaknya 95 warga Afghanistan tewas dalam pemboman bunuh diri kemarin.

Ia juga mengatakan sebenarnya jumlah korban yang tewas bahkan lebih tinggi, karena pihak lain terlibat dalam evakuasi mayat-mayat ini. Pejabat Afghanistan dan AS sebelumnya mengatakan, setidaknya 60 warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas dalam pemboman itu.

 

 

Serangan bunuh diri itu terjadi saat puluhan ribu orang berusaha melarikan diri sejak kelompok Islam garis keras ini merebut Kabul, pada 15 Agustus.

Sementara itu, Turki mengatakan telah mengadakan pembicaraan pertamanya dengan Taliban di Kabul. Pihaknya masih menilai tawaran kelompok Islamis itu untuk mengelola bandara ibukota Afghanistan.

"Kami telah mengadakan pembicaraan pertama dengan Taliban, yang berlangsung 3,5 jam. Jika perlu, kami akan mengambil kesempatan untuk mengadakan pembicaraan seperti itu lagi," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan kepada wartawan, Jumat (27/8).

Dia mengatakan pembicaraan itu diadakan di bagian militer bandara Kabul, di mana kedutaan Turki ditempatkan sementara. Erdogan mengatakan negaranya tidak memiliki kemewahan untuk berdiam diri di wilayah yang bergejolak itu.

"Anda tidak dapat mengetahui apa harapan mereka atau apa harapan kami tanpa berbicara. Apa itu diplomasi? Ini adalah diplomasi,” kata Erdogan saat menanggapi kritik domestik atas keterlibatan Turki dengan kelompok pemberontak. 

 

 

 
Berita Terpopuler