Taliban Rayakan Kemenangan Usai Rebut Ibu Kota di Nimruz

Kota Zaranj merupakan ibu kota provinsi pertama yang disebut oleh Taliban.

VOA
Pasukan taliban di Afghanistan
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  NIMRUZ -- Taliban merebut ibu kota Provinsi Nimruz, Kota Zaranj. Ini adalah Ibu kota provinsi pertama yang direbut kelompok pemberontak itu dari Pemerintah Afghanistan. Taliban juga tengah berusaha merebut dua provinsi lain.
 
Pada Sabtu (7/8), Aljazirah melaporkan sejumlah sumber mengatakan Zaranj jatuh ke tangan Taliban pada Jumat (6/8) kemarin. Selain itu juga ada laporan kelompok itu telah menguasai ibu kota Provinsi Helmand, Lashkar Gah.  
 
Taliban disebut merebut banyak wilayah demi memberlakukan hukum Islam yang kaku setelah digulingkan Amerika Serikat (AS) pada 2001 lalu. Kelompok itu juga mengintensifkan serangan ke kelompok-kelompok yang didukung pemerintah AS saat pasukan asing akan meninggalkan Afghanistan usai berperang di negara itu selama 20 tahun.
 
Menjelang mundurnya pasukan asing, dalam beberapa bulan terakhir Taliban telah merebut banyak distrik dan daerah perbatasan. Mereka juga menekan sejumlah ibu kota provinsi termasuk Herat di Barat dan Kandahar di selatan.
 
Zaranj ibu kota provinsi pertama yang jatuh ke tangan kelompok tersebut sejak AS sepakat untuk menarik mundur pasukannya pada Februari 2020 lalu. Terakhir kali Taliban merebut ibu kota provinsi adalah Kunduz pada 2016 lalu, namun segera direbut kembali oleh pasukan pemerintah.
 
Juru bicara kepolisian Nimruz mengatakan Taliban berhasil merebut kota itu karena tidak ada bala bantuan dari pemerintah. Petugas tersebut menolak disebutkan namanya atas alasan keamanan.
 
Sumber Taliban mengatakan kelompok itu merayakan kemenangan mereka. Keberhasilan di Zaranj akan mendorong moral pasukan Taliban di provinsi-provinsi lain. Komandan Taliban yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan Zaranj cukup strategis karena berbatasan dengan Iran.
 
"Ini awalnya dan (anda akan) melihat bagaimana provinsi lain akan segera jatuh ke tangan kami," katanya.
 
Pada Jumat kemarin Taliban mengirimkan pesan ke media yang mengatakan mereka terlah membebaskan tahanan dari penjara Zaranj. Juru bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi juga mengatakan mereka telah mengusai markas intelijen provinsi itu.
 
Selain pesan tertulis Taliban juga mengirimkan foto dan video ke media yang menunjukkan anggotanya berada di gedung-gedung pemerintah dan gerbang masuk provinsi. Satu foto menunjukkan seorang anggota Taliban sedang berjaga di depan komplek gedung gubernur provinsi.
 

Baca Juga

Dewan Keamanan PBB juga akan membahas jatuhnya Zaranj ke tangan Taliban. Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons mempertanyakan komitmen Taliban pada penyelesaian konflik melalui solusi politik.
 
Pada Dewan Keamanan PBB ia mengatakan perang memasuki 'fase yang lebih mematikan dan menghancurkan'. Dalam satu bulan terakhir lebih dari 1.000 warga sipil tewas dalam serangan Taliban.
 
"Pihak yang berkomitmen dengan tulus untuk menegosiasikan penyelesaian tidak akan mengambil resiko mengorbankan begitu banyak warga sipil, karena mereka memahami proses rekonsiliasi menjadi lebih menantang, semakin banyak darah yang tertumpah," kata Lyons.
 
"Dewan Keamanan harus mengeluarkan pernyataan dengan suara bulat yang menyatakan serangan terhadap kota-kota harus dihentikan sekarang juga," kata Lyons pada 15 anggota dewan keamanan melalui video dari Kabul.


 
Berita Terpopuler