Singapura Kembangkan Obat untuk Lawan Varian Delta

Singapura lanjutkan studi klinis obat yang berpotensi lawan Covid-19 varian delta.

www.freepik.com
Obat Covid-19 (ilustrasi). Singapura menemukan kombinasi obat yang berpotensi melawan Covid-19 varian beta dan delta.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok ilmuwan Singapura telah menemukan kombinasi obat yang berpotensi digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Tim dari National University of Singapore (NUS) menemukan bahwa kombinasi antivirus molnupiravir dan anti-inflamasi baricitinib tampak efektif melawan Covid-19 varian beta dan delta.

Dari hasil uji laboratorium, kombinasi tersebut terbukti mampu menghambat sebaran virus SARS-CoV-2. Namun, menurut Direktur Institute for Digital Medicine NUS, Prof Dean Ho, perlu ada evaluasi klinis lebih lanjut terkait temuan ini.

"Kami mencari terapi kombinasi yang pada akhirnya dapat diberikan kepada pasien dengan gejala ringan yang sedang dalam pemulihan di rumah atau di fasilitas perawatan masyarakat," kata Ho, seperti dilansir International Business Times, Selasa (3/8).

Selain NUS Medicine, studi ini juga melibatkan ahli dari National Center for Infectious Diseases dan National University Hospital (NUH). Mereka sebelumnya telah menguji 12 obat, termasuk berbagai antivirus dan obat kanker.

Baca Juga

Hasilnya, kombinasi molnupiravir-baricitinib diidentifikasi sebagai kombinasi yang efektif. Keduanya dimungkinkan menjadi pengobatan terbaru untuk Covid-19 varian delta dan beta.

Meski begitu, sejauh ini belum ada uji klinis yang menunjukkan bahwa kombinasi obat tersebut efektif untuk semua fase penyakit Covid-19.

"Kombinasi obat tersebut dapat mengurangi viral load Covid pada pasien. Tapi obat mungkin tidak memperlambat perkembangan penyakit atau mencegah kematian," kata konsultan senior di Divisi Penyakit Menular NUH, Dr Louis Chai.

Untuk memperkuat temuan, Ho dan tim, sekarang sedang melakukan uji klinis lanjutan untuk meneliti manfaat kombinasi obat tersebut pada pasien Covid-19. Uji klinis ini akan melibatkan individu yang telah divaksin namun terinfeksi Covid-19 dan mengalami gejala ringan hingga sedang.

 
Berita Terpopuler