Laporan: Angka Kematian Covid di Sorong tak Dilaporkan Benar

Satgas meminta Dinkes di Sorong memasukan data pasien Covid dengan benar.

Pixabay
Ilustrasi virus corona.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG  -- Angka kematian pasien Covid-19 di kota Sorong, Provinsi Papua Barat, cukup tinggi, namun tidak dilaporkan secara detail kepada Satgas Papua Barat untuk dimasukkan ke data nasional. Penelusuran kantor berita Antara, Selasa, mendapatkan data pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak 15 - 25 Juli 2021 sebanyak 34 orang, namun belum dilaporkan kepada Satgas Papua Barat untuk dimasukkan ke dalam data nasional.

Baca Juga

Rincian data kematian pasien Covid-19 tersebut yakni 15 Juli 2021 sebanyak 3 orang meninggal dunia, 16 Juli (3 orang), 17 Juli (2 orang), 18 Juli (2 orang), 19 Juli (1 orang), dan 20 Juli (4 orang).

Selanjutnya pada 21 Juli 2021 sebanyak 3 orang meninggal dunia, 22 Juli (2 orang), 23 Juli (4 orang), 24 Juli  (4 orang), dan 25 Juli sebanyak 6 orang.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat dokter Arnold Tiniap saat dikonfirmasi di Manokwari, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan kematian pasien Covid-19 sebanyak itu dari Kota Sorong. Dia mengatakan bahwa seharusnya Dinas Kesehatan Kota Sorong melaporkan data kematian pasien Covid-19 sedetail mungkin sesuai fakta lapangan tidak menutup-nutupi sehingga masyarakat tahu dan waspada.

"Data kematian harus dilaporkan secara benar sesuai dengan fakta agar masyarakat tahu dan waspada serta tidak menganggap Covid-19 ini hal yang biasa-biasa saja," ujarnya.Selain itu, kata dia, data tersebut juga dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan penanganan Covid-19 di Papua Barat.

 

 
Berita Terpopuler