Mualaf yang Pernah Hancurkan Masjid Babri India Meninggal

Dalam 26 tahun berikutnya hidupnya, Mohammed Amir berhasil membangun 91 masjid.

AP Photo
Masjid Babri di Ayodhya, India yang sejak lama menjadi sengketa antara Muslim dan Hindu.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang mantan aktivis Sangh dan karsevak yang ikut serta dalam penghancuran Masjid Babri, yang kemudian menerima Islam dan berganti nama menjadi Mohammed Amir, ditemukan tewas di rumahnya di India. Keadaan seputar kematiannya saat ini masih belum jelas.

Baca Juga

Amir ditemukan tewas, ketika sedang membangun sebuah masjid dengan nama Masjid-e-Rahmiya. Atas kematian tersebut, Inspektur Kanchanbagh mengatakan hingga saat ini belum diketahui alasan pasti kematiannya.

"Jika kami menerima pengaduan tentang kecurigaan atas kematiannya dari anggota keluarga, polisi akan melanjutkan pemeriksaan jenazah dan mencatatkan kasus ini," kata dia.

Sebelum masuk Islam, Mohammed Amir dikenal sebagai Balbir Singh, dan berfungsi sebagai pemimpin karsevak dan Sangh. Karsevak adalah seseorang yang dengan rela menyerahkan dirinya dan waktunya untuk tujuan Dharma. Pada tahun 1992, Balbir Singh, saat melantunkan pujian untuk 'Lord Ram', berpartisipasi dalam penghancuran masjid Babri di kota Ayodha, India.

 

 

Amir semula diberi nama lahir Balbir Singh, yang berasal dari keluarga Rajput yang tinggal di sebuah desa dekat Panipat. Ayahnya, Daulat Ram, adalah seorang guru sekolah dan pengikut setia Gandhi yang percaya pada harmoni dan perdamaian.

 

Singh, bagaimanapun, terinspirasi oleh Bala Saheb Thackeray dan bergabung dengan Shiv Sena. Ia juga terinspirasi oleh ideologi Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), dan bahkan menjadi peserta tetap Sakha di Panipat.

 

Di bawah pengaruh ideologi RSS ekstremis, Singh pergi ke Ayodha bersama teman-temannya untuk menghancurkan masjid Babri. "Kami khawatir tentara akan dikerahkan dalam jumlah besar. Tapi di lapangan hampir tidak ada keamanan, itu memberi kami dorongan dan kami siap secara mental untuk menghancurkan masjid hari itu," kata dia saat itu.

 

Karena dia adalah anggota massa yang meruntuhkan masjid berusia berabad-abad itu, Balbir Singh saat itu disambut hangat saat kembali ke rumah di Panipat. Namun, keluarga sekulernya mengecam tindakannya. Singh kemudian menjadi sangat tidak sehat, yang membuatnya bertanya-tanya tentang Islam.

 

Balbir Singh secara bertahap mempelajari nilai-nilai dasar Islam dan ajaran murni Alquran. Selanjutnya, pada 1 Juni 1993 ia menerima Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Mualaf itu mengambil nama Mohammed Amir dan bertekad untuk menebus kesalahan masa lalunya.

Mohammed Amir kemudian mengabdikan hidupnya untuk Islam dan tempat ibadahnya dengan bersumpah untuk membangun lebih dari 100 masjid. Tidak ingin membuang waktu, hanya satu tahun setelah masuk Islam, Amir mendirikan masjid pertamanya di Haryana, yang disebutnya Masjid-e-Madina.

 

dengan 59 lagi sedang dalam pembangunan. Selain mendirikan masjid, Amir mendirikan madrasah dan berdakwah kepada keluarganya dengan mendorong mereka untuk memeluk agama Islam.

 
Berita Terpopuler