China Minta AS Ubah Pola Pikirnya yang Sesat

Wamenlu China menilai hubungan Beijing-Washington hadapi persoalan serius.

AP / Andy Wong
Hubungan AS dan China.
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas jalan buntu dalam hubungan bilateral  kedua negara. Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng mendesak AS untuk mengubah pola pikirnya yang sangat sesat dan kebijakan berbahaya, Senin (26/7).

"Hubungan AS-China terhenti dan menghadapi kesulitan serius," ujar Xie ketika pembicaraan tatap muka tingkat tinggi dimulai di kota Tianjin dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman.

Hubungan antara negara-negara memburuk tajam di bawah Presiden AS terdahulu Donald Trump. Kedua belah pihak tetap berselisih mengenai sejumlah masalah termasuk hak asasi manusia, Hong Kong, Xinjiang, teknologi, dan sejumlah masalah lainnya. "Amerika Serikat ingin menyalakan kembali rasa tujuan nasional dengan menetapkan China sebagai 'musuh imajiner'," ujar Xie dikutip dari Aljazirah.

Sherman melakukan kunjungannya ke China usai melakukan perjalanan Asia yang mencakup pemberhentian di Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia. Beijing ditambahkan di tengah perselisihan tentang protokol antara kedua negara dan dijadwalkan bertemu pada Senin malam.

Baca Juga

Pertemuan akan melibatkan Menteri Luar Negeri Wang Yi, anggota dewan negara atau kabinet China. Dia adalah pejabat tertinggi AS yang mengunjungi China sejak Presiden Joe Biden menjabat enam bulan lalu.

Para pejabat senior AS mengatakan tujuan dari pembicaraan itu bukan untuk merundingkan isu-isu tertentu tetapi untuk menjaga saluran komunikasi tingkat tinggi tetap terbuka. AS ingin memastikan adanya pagar pembatas untuk mencegah persaingan antar negara menjadi konflik.

Sehari sebelum kedatangan Sherman, Wang mengatakan, China tidak akan menerima AS mengambil posisi superior dalam hubungan tersebut. "China tidak akan pernah menerima negara mana pun yang mengklaim lebih unggul dari yang lain,” katanya kepada Phoenix Television China.

"Jika AS belum belajar untuk memperlakukan negara lain secara setara, Cina dan komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk membantu AS belajar bagaimana melakukan ini," ujar menteri luar negeri itu.

Pertemuan tersebut mengikuti pertemuan awal dan sangat kontroversial pada  Maret di Anchorage. Ketika itu Wang dan diplomat veteran China Yang Jiechi terbang untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan. Pada pertemuan itu, para pejabat China, termasuk Wang, mencerca negara demokrasi AS, sementara para pejabat AS menuduh pihak China sombong.

 
Berita Terpopuler