Musim Umroh Dimulai 10 Agustus

Ibadah umroh bagi jamaah haji di seluruh dunia mulai 10 Agustus 2021.

EPA-EFE/SAUDI HAJJ AND UMRAH MINISTRY
Umroh (ilustrasi).
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi pada Ahad (25/7) mengumumkan dimulainya kembali layanan ibadah umroh bagi jamaah haji di seluruh dunia mulai 1 Muharram 1443 (10 Agustus 2021).

Baca Juga

 

Dilansir dari laman Siasat Daily pada Senin (26/7), Umroh untuk warga Saudi dan penduduk di Kerajaan dimulai lagi mulai 25 Juli. Sebelumnya umrah ditangguhkan pada pekan pertama Dzulhijjah untuk persiapan haji yang dimulai pada 17 Juli.

Mulai dari 25 Juli, lembaga umroh telah diberi wewenang untuk mengeluarkan Visa Umrah untuk masuk mulai dari 1 Muharram 1443 (10 Agustus 2021).

Menurut Saudi Press Agency (SPA), Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka telah membuka kembali tempat-tempat suci Islam untuk melakukan umroh mulai Ahad setelah akhir musim haji.

"Masjidil Haram siap menerima pengunjung dan jamaah umrah," kata Wakil Kepala Urusan Masjidil Haram, Saad bin Muhammad al-Muhaimid.

 

 

Perlu dicatat, lokasi doa tertentu telah ditetapkan sesuai standar Covid-19. Jamaah juga diwajibkan untuk mengikuti tanda di lantai saat melakukan Tawaf seperti yang terlihat selama haji dan selama pandemi Covid-19.

Di samping itu, perihal kelayakan dan persyaratannya yakni semua negara diperbolehkan mengirim penerbangan langsung, kecuali sembilan negara yaitu India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan dan Lebanon yang mewajibkan karantina 14 hari di negara ketiga sebelum tiba di Kerajaan.

Persyaratan wajib untuk divaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap Pfizer, Moderna, AstraZeneca atau J&J. Dosis lengkap vaksin Cina dengan suntikan booster Pfizer, Moderna, AstraZeneca atau J&J. Usia 18 tahun ke atas akan diizinkan.

Persyaratan untuk tiba melalui agen umroh terakreditasi oleh kementerian haji dan umroh Arab Saudi.

 

 

Adapun ibadah umroh dapat dilakukan umat Islam kapan saja sepanjang tahun. Pada Februari 2020, itu ditangguhkan karena kekhawatiran tentang wabah Covid-19 yang sedang berlangsung.

Namun, kemudian, pada Oktober 2020, otoritas Saudi membuka kembali tempat suci umat Islam untuk umrah setelah enam bulan absen. Itu terbatas pada orang Saudi dan orang asing yang tinggal di kerajaan yang diizinkan melakukan ritual di Masjidil Haram dengan kapasitas 30 persen, yaitu hanya 6.000 orang per hari.

Sementara haji tahun ini hanya menerima 60 ribu orang dari dalam perbatasan Arab Saudi karena risiko berkelanjutan dari pandemi Covid-19. Sebanyak 58.518 jamaah haji tahun ini menunaikan ibadah haji.  Di antara dari mereka 32.816 adalah laki-laki, dan sisanya 25.702 perempuan.

Penyelenggaran ini merupakan kedua kalinya berturut-turut pemerintah Saudi harus mengurangi jumlah jamaah haji karena Covid-19. Pada 2020, hanya 10.000 Jamaah haji yang bisa menunaikan ibadah haji karena pandemi. 

Pihak berwenang juga telah mengumumkan keberhasilannya untuk penyelenggaraan ibadah haji, dengan alasan tidak ada kasus Covid-19 yang tercatat.

"Saya ingin mengumumkan bahwa haji ini berhasil, tanpa infeksi Covid-19 atau penyakit epidemi lainnya yang dilaporkan," kata Menteri Kesehatan Saudi Dr Tawfiq Al-Rabiah.

 
Berita Terpopuler