Vs Pfizer-Moderna, Vaksin J&J Kalah Efektif Tangkal Delta

Studi menunjukkan efektivitas vaksin J&J terhadap varian delta hanya 67 persen.

Johnson & Johnson via AP
Vaksin Johnson & Johnson. Peneliti dari Groosman School of Medicine di New York University, AS, mengungkap seberapa baik antibodi yang dihasilkan oleh tiga vaksin yang disetujui, vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson dalam menetralkan varian delta.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari New York University mengungkapkan, vaksin Johnson & Johnson kurang efektif terhadap virus penyebab Covid-19 varian delta. Itu jika dibandingkan dengan vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Hasil studi tersebut diterbitkan oleh bioRxiv dan telah diserahkan ke jurnal peer-review. Menurut penelitian, vaksin Pfizer dan Moderna yang berbasis berbasis mRNA 94 hingga 95 persen efektif dalam mencegah Covid-19, sedangkan vaksin Johnson & Johnson yang berbasis vektor adenoviral memiliki tingkat efektivitas sekitar 67 persen.

Penelitian tersebut dipimpin oleh ahli virus di Groosman School of Medicine di New York University, Nathaniel Landau. Menurut Landau, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap seberapa baik antibodi yang dihasilkan oleh tiga vaksin yang disetujui tersebut dalam menetralkan varian delta.

"Hasilnya menunjukkan ketiga vaksin meningkatkan antibodi terhadap varian tersebut. Vaksin yang memiliki dua dosis suntikan, yaitu Moderna dan Pfizer, meningkatkan antibodi yang lebih baik daripada Johnson & Johnson," kata Landau, dikutip dari Fox News, Kamis (22/7).

Baca Juga

Meski begitu, Landau menyebut, ketiga vaksin itu bagus. Johnson & Johnson mungkin lebih efektif jika orang mendapatkan dosis kedua.

Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Fox News, Johnson & Johnson mengutip penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa satu dosis vaksinnya 85 persen efektif untuk melindungi terhadap penyakit parah. Vaksinnya juga disebut dapat memberikan perlindungan lengkap dari risiko rawat inap dan kematian.

Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)



Perusahaan itu mengatakan, penelitian Landau tidak berbicara tentang perlindungan kekebalan sepenuhnya. Ini mengutip data tambahan dari perusahaan yang menunjukkan suntikan dosis tunggal vaksin Covid-19 Johnson & Johnson menghasilkan kekebalan tubuh yang kuat dan persisten terhadap varian delta yang menyebar dengan cepat dan varian virus SARS-CoV-2 yang lainnya.

 
Berita Terpopuler