Hewan Kurban di Agam, Didandani Dulu Sebelum Disembelih

Setelah didandani, diarak ke lokasi penyembelihan dengan menjunjung jamba.

Dok. Rfb
Sejumlah sapi menjadi hewan kurban yang disalurkan (ilustrasi)
Rep: Febrian Fachri Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Masyarakat di Silayang, Jorong IV Parik Parik Panjang, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, mempunyai cara unik dalam penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban. Masyarakat di Silayang terlebih dahulu mendandani hewan kurban sebelum disembelih. Setelah didandani, diarak ke lokasi penyembelihan dengan menjunjung jamba.

Baca Juga

Adapun yang menjadi isi jamba yang dibawa oleh peserta qurban antara lain, nasi kuning, lepat inti, bedak lengkap dengan cermin, sisir, kain, dan wewangian. Sampai di lokasi penyembelihan, hewan qurban seperti sapi dan kambing diberi makan, didandani dan dipasangkan kain putih sebagai pakaian. Perlakuan yang demikian terhadap hewan kurban yang disembelih sebagai pemaknaan dari bentuk kasih sayang Nabi Ibrahim kepada anaknya Nabi Ismail.

“Karena itu anak satu-satunya, tentu kasih sayang ibu dan bapak tercurah kepadanya. Untuk itulah diberi kasih sayang, dengan cara diberi pakaian, diberi bedak, dan disisir,” kata ninik mamak Silayang, Anto Dt Basa Rabu (21/7).

Anto mengatakan tradisi tersebut sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam, yang hingga kini terus dipertahankan. Menurut dia, hewan kurban seperti sapi dan kambing didandani langsung oleh peserta kurban. Hal tersebut bermaksud untuk menunjukan kesabaran, keikhlasan dan pengorbanan, agar hewan yang dikurbankan menjadi bersih.

Kemudian selesai pemotongan bagi peserta kurban disarankan melakukan sholat sunat dua rakaat. “Hal demikian sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki sepanjang tahun,” ucap Anto.

Dalam tradisinya, setelah pemotongan hewan kurban dilakukan, juga dilangsungkan prosesi makan bersama. Makan bersama menyiratkan bentuk kebersamaan yang terjalin di antara masyarakat.

 
Berita Terpopuler