Keluarga dan Teman Khashoggi Jadi Sasaran Spyware Israel

Peretasan dilakukan rezim-rezim paling otoriter di dunia seperti Arab Saudi dan UEA

Infografis Republika.co.id
Jamal Khashoggi
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Laporan terbaru menyebutkan pihak berwenang Arab Saudi menyadap orang-orang terdekat jurnalis Jamal Khashoggi baik sebelum maupun sebelum pembunuhannya. Penyelidikan menemukan data dari sekitar 50 ribu nomor telepon dibocorkan menggunakan aplikasi mata-mata atau spyware buatan perusahaan Israel, NSO Group.

Baca Juga

Pada Selasa (20/7), Middle East Monitor melaporkan rincian peretasan terhadap lingkar dalam Khashoggi itu terungkap dalam investigasi Pegasus Project, sebuah kolaborasi 80 jurnalis dari 17 media di sepuluh negara. Kelompok tersebut dikoordinir Forbidden Stories, sebuah organisasi media non-profit yang bermarkas di Paris dan Amnesty International. Temuan terbaru Pegasus Project berdasarkan kebocoran data 50 ribu nomor telepon.

Peretasan dilakukan rezim-rezim paling otoriter di dunia seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Orang-orang dari media internasional seperti Financial Times, Wall Street Journal, CNN, New York Times, Aljazira, France 24, Radio Free Europe, Mediapart, El País, Associated Press, Le Monde, Bloomberg, Agence France-Presse, Economist, Reuters, dan Voice of America turut menjadi korban.

Kelompok investigasi melakukan analisa forensik terhadap telepon-telepon yang diretas. Mereka menemukan peretasan dilakukan menggunakan spyware milik NSO Group. Teknologi itu digunakan untuk mengawasi orang-orang dekat Khashoggi baik sebelum maupun setelah kematian. Satu orang mengatakan teleponnya diretas empat hari setelah Khashoggi dibunuh.  

 

Diperkirakan Arab Saudi dan UEA menggunakan teknologi NSO untuk mengawasi rekan-rekan Khashoggi dan penyidik Turki usai kematian jurnalis tersebut. Operasi peretasan ambisius itu juga melibatkan kepala kejaksaan Istanbul.

Telepon genggam yang diretas spyware NSO yang dinamakan Pegasus itu akan berubah menjadi alat pengintai. Kamera dan microphone dapat aktif tanpa disadari penggunanya. Pegasus juga dapat membaca semua pesan, mengambil data di daftar telepon, mengawasi pergerakan dan mendengarkan sambungan telepon.

Telepon milik istri Khashoggi, Hanan Elatr masuk dalam 50 ribu telepon yang dibocorkan. Daftar nomor telepon itu tidak berarti semua nomor telepon berhasil diretas. Sebelumnya Elatr pernah berbicara mengenai peretasan itu.

"Jamal memperingatkan saya sebelum itu mungkin terjadi, hal itu membuat saya yakin mereka mengetahui semua hal mengenai Jamal melalui saya," kata Elatr.

Ia menambahkan ia khawatir pembicaraannya dengan pembangkang-pembangkan Arab Saudi lainnya mungkin telah disadap. "Saya meletakan telepon saya di meja teh (di rumah mereka di Virginia) saat Jamal berbicara dengan orang Arab Saudi dua pekan sekali," katanya.

Analisa yang dilakukan Pegasus Project mengindikasi telepon Elatr disadap UEA, sekutu dekat Arab Saudi. Sementara itu hasil forensi menunjukkan iPhone tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz terinfeksi spyware NSO beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi.

Setelah pembunuh Khashoggi, Arab Saudi dan sekutu-sekutunya mengatakan mereka menggunakan spyware NSO untuk mengatasi kampanye teman-teman dan rekan-rekan Khashoggi yang menuntut keadilan atas kematian jurnalis tersebut. Telepon teman dekatnya dan mantan direktur jenderal Aljazirah, Wadah Khanfar direntas.

Putranya Abdullah Khashoggi, aktivis Palestina di Inggris Azzam Tamimi, dan akademisi yang bermarkas di London, Inggris yang mendirikan partai oposisi, Madawi Al-Rasheed juga diretas. Kepala Kejaksaan Turki Yasin Aktay juga turut diretas. Aktay merupakan orang dekat Presiden Recep Tayyip Erdoğan. 

 
Berita Terpopuler