Pesona Abadi Masjid Zahir

Pesona Masjid Zahir pernah diabadikan sebagai gambar perangko.

Wikipedia
Masjid Zahir Malaysia
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Pesona Masjid Zahir pernah diabadikan sebagai gambar perangko. Pesona yang ditampilkan di prangko tersebut berupa bagian luar masjid dengan bentuk kubah menyerupai bawang.

Baca Juga

Secara umum, masjid ini berdiri di atas lahan seluas 124.412 kaki persegi. Letaknya di jantung dari Kota Alor Star yang menjadi pusat Pemerintah Kedah. Masjid ini berada tak jauh dari Jalan Tol Darul Aman.

Memandangi bangunan yang berada di jantung Kota Alor Setar, Kedah, ini tentunya akan terlihat adanya pengaruh yang cukup kuat terhadap gaya arsitektur Moorish yang berkolaborasi dengan bentuk lokal. Gaya Moor merujuk pada budaya yang dihasilkan oleh bangsa Moor, khilafah Muslim yang pernah menguasai Spanyol dan sebagian wilayah Afrika pada rentang abad kedelapan hingga 15 Masehi.

 

Masjid Zahir di Kedah, Malaysia. - (Taghribnews.ir)

 

Pengaruh gaya Moor ini secara nyata terlihat pada bagian depan atau fasad masjid. Ini tecermin pada permainan lengkungan berbentuk tapal kuda yang menghubungkan bagian kolom masjid. Namun, di masjid ini, bentuk lengkungan tapal kudanya tidak mengadopsi secara utuh menduplikasi gaya arsitektur Moor.

Di sini dilakukan pengayaan bentuk dengan menarik. Bagian tengah lengkungan tersebut menjadi terlihat lebih lancip. Sementara itu, pada bagian ujung teratas kolom dihiasi pula oleh hiasan menyerupai bentuk corynthia, yakni hiasan berupa pola daun acanthus yang rumit.

Lalu, untuk memberi pemanis, pada setiap lengkungan besar yang menghubungkan kolom dihiasi juga dengan lengkungan-lengkungan berukuran lebih kecil. Lengkungan kecil itu dibuat secara berulang dan saling menyatu mengikuti alur bentuk lengkungan utama.

Sebagai penanda hadirnya lengkungan kecil itu dipilihlah warna yang terlihat kontras, yakni warna putih. Sedangkan, warna bangunan utama masjid ini mendekati warna kuning.

 

Warna putih yang memberi kesan pemanis ini ternyata juga terlihat pada bagian dentil atau hiasan berbentuk jejeran gigi-gigi yang ada di bawah bangunan penopang horizontal. Lalu, warna putih ini juga masih terlihat pada permainan garis-garis horizontal layaknya pola garis pada bangunan minimalis masa kini. Namun, garis-garis berwarna putih itu tidak dihadirkan secara masif.

Sedangkan, penanda lain yang mengarahkan bangunan ini mengadopsi pada gaya arsitektur Moor dapat juga dilihat pada bagian atap. Dalam hal ini, model kubah masjid ini menyerupai bentuk bawang. Ini juga menjadi salah satu ciri khas dari arsitektur ini. Pada bagian kubah ini, tampilannya terlihat sederhana dengan pilihan warna hitam pekat.

Jumlah kubah yang ada di masjid ini sebanyak lima. Mengutip informasi yang ada di laman resmi Pemerintah Kota Setar, Kedah, jumlah kubah itu menjadi simbolisasi dari rukun Islam yang berjumlah lima.

Dari tampilan luar ini, diakui pula adanya pengaruh yang cukup kuat dengan unsur lokalitas. Unsur lokalitas ini merujuk pada tampilan yang terdapat pada Masjid Azizi yang berada di Langkat, Sumatra Utara. Keduanya sama-sama memiliki pengaruh arsitektur Melayu.

Sebagaimana umumnya masjid, bangunan ini memiliki pula minaret atau menara. Bentuk minaretnya berbentuk kerucut dengan bagian ujung lebih terlihat meruncing. Fungsi dari minaret ini menjadi penyebar suara azan kepada khalayak sekitarnya. Namun, bentuk minaret di masjid ini tidak banyak memainkan bentuk. Posisinya pun dibuat menyatu dengan bangunan utama.

 

Memasuki bagian interior, pengaruh Moorish masih tetap terasa. Ini tecermin dengan bentuk lengkungan yang menghiasi hampir di setiap sudut. Di antaranya, kita akan bisa melihat secara jelas ketika hendak memasuki masjid. Lengkungan dengan bagian tengah yang meruncing ini bisa dilihat pada penghias bagian pintu masuk masjid.

Bagian interior yang digunakan sebagai tempat ibadah ini memiliki hamparan berukuran 62 x 62 meter persegi. Di bagian tengahnya terdapat pula hiasan yang terbuat dari permainan garis simetris. Hiasan itu begitu apik melapisi bagian dalam kubah. Hiasan lainnya yang mengisi bagian interior masjid ini adalah kaligrafi dari penggalan ayat Alquran.

 

Ruang Shalat Masjid Zahir Malaysia - (http://www.itc.gov.my)

Lalu, masjid ini juga memiliki bagian beranda yang berukuran lebar 2,4 meter. Di atas bagian beranda ini terdapat lantai mezanin yang berada di empat sisi. Setiap area mezanin ini beratapkan dengan kubah. 

Untuk bagian mimbar, terlihat adanya pengaruh seperti halnya masjid-masjid di daerah Turki. Bagian mimbar ini terbuat dari material kayu. Posisinya menyodok ke bagian saf jamaah yang ada di bagian depan.

 

Dengan tampilan semacam ini, tak mengherankan jika dalam sebuah laporan yang pernah ditulis oleh surat kabar terbitan Malaysia, New Straits Times, Masjid Zahir ini menjadi sebuah oase yang menenangkan. Ya, masjid ini sejatinya telah memberikan ketenangan bagi setiap umat yang ingin mendekatkan dirinya kepada Sang Khalik.

Masjid ini kerap nongkrong namanya di dalam daftar jajaran masjid indah di dunia. Dalam sebuah polling yang dilakukan beberapa tahun lalu, masjid ini masuk ke dalam daftar 10 masjid menawan dunia. Bentuknya yang dipengaruhi arsitektur Moor telah membuatnya sebagai ikon bangunan yang ada di Negeri Kedah, Malaysia.

Masjid Zahir tercatat sebagai salah satu masjid tertua di bumi Malaysia. Masjid ini mulai digagas pembangunannya pada 22 Rabiul Awal 1330 H atau bertepatan pada 11 Maret 1912. Penggagasnya adalah penguasa Kedah pada masa itu, yakni Tunku Mahmud Ibni Almarhum Sultan Tajuddin Mukarram Shah.

Sekitar tiga tahun proses pembangunan masjid ini, tepat pada Jumat, 6 Zulhijah 1333H (15 Oktober 1915), Sultan Abdul Hamid Halim Shah meresmikan masjid ini. Lalu, Tunku Mahmud menjadi pemberi khotbah Jumat pertama. Sedangkan, Sultan Abdul Hamid Shah tercatat pula sebagai imam shalat Jumat pertama di masjid ini.

Di belakang Masjid Zahir ini sekarang terdapat kompleks bangunan Mahkamah Syariah dan Pusat Pendidikan Asas Kanak-Kanak. Bangunan ini juga terletak berhadapan dengan Balai Nobat dan Istana Pelamin.

Jadi, jika Anda melancong ke Kedah, sempatkanlah untuk singgah ke Masjid Zahir. Tak jauh dari masjid ini terdapat juga deretan bangunan bersejarah, seperti Galeri Sultan Abdul Halim, Balai Nobat, Balai Besar, Balai Seni Negeri, Pekan Rabu, Rumah Merdeka, dan Menara Alor Setar.

 
Berita Terpopuler