Idul Adha, Rabithah Alawiyah Ajak Umat Islam Patuhi Prokes

Umat Islam pun terpaksa merayakan Idul Adha dalam kondisi yang lebih memprihatinkan.

Yasin Habibie/Republika
Habib Zen bin Smith.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar bin Smith mengatakan tahun ini kedua kalinya Indonesia tidak mengirimkan jamaah haji karena pandemi Covid-19.

Baca Juga

Umat Islam pun terpaksa merayakan Idul Adha dalam kondisi yang lebih memprihatinkan disebabkan penularan Covid-19. Karena sepertinya mencapai tingkat yang sangat membahayakan bagi umat dan bangsa Indonesia. 

"Kami mengajak kita tetap beribadah dan menjalankan ibadah kurban sebagaimana saran MUI dgn mengikuti ketentuan prokes yang ketat,"ujar dia kepada Republika, Senin (19/7).

Hal Ini bukan untuk membatasi orang beribadah, tetapi mengatur agar tidak terjadi munculnya klaster baru. Dalam Islam Ibadah selalu memiliki unsur hubungan dengan Allah SWT yaitu hubungan vertikal antara seorang hamba dengan sang Kholiq, (hablun minalllah) dan hubungan sesama (hablun minannas). 

Jadi dalam kaitan ibadah haji tahun ini semua bisa terlaksana dengan solat Eid dirumah, dan adhiyah ( berkurban ) ditempat yang aman dengan melakukan prokes dan tidak menimbulkan kerumunan yang bisa berbahaya terhadap kemungkinan terpapar wabah. Agama jelas memiliki aturan dalam setiap keadaan dengan jalan keluarnya.

 

 

MUI telah mengkaji semua dalil-dalil yang menjadi dasar cara ibadah dalam kondisi tertentu. 

"Jadi janganlah kita memperdebatkan sesuatu, yang agama telah memberikan ruksah (keringanan), tetapi justru tidak diikuti. Paling penting dalam kondisi yang sulit seperti saat ini khususnya bagi masyarakat kecil, berikan untuk mereka sedekah dan pembagian daging kurban yang bisa sedikit meningkatkan asupan gizi masyarakat dan segera disalurkan sampai kerumah masing-masing,"jelas dia. 

Habib Zen juga berpesan untuk jangan menjadikan ibadah di masa pandemi ini sebagai polemik. Karena masyarakat awam menjadi bingung. 

Sebisa mungkin semua hal yang terjadi dapat diserahkan sesuai ahlinya, baik sisi kesehatan, maupun sisi fiqih (agama). Satu hari sebelum hari raya, sebaiknya umat Islam dapat menggunakan keutamaan hari Arafah dan setelah Eidul Adha untuk bermunajat dan berdoa agar wabah ini segera diangkat oleh Allah SWT. 

Karena sebenarnya Dialah yg menegur umat ini setelah lama lalai dan berbuat dosa maka kita memohon agar Allah yg akan memberhentikan musibah ini. Bagi Allah tidak ada yg sulit.  Idha arada syai'an an yaqulu kun ! Fayakun. Selamat Eid Idul Adha. Maaf lahir dan batin.n 

 
Berita Terpopuler