Uni Eropa Kemungkinan akan Izinkan Vaksin Moderna untuk Anak

Izin pemberian vaksin Covid-19 Moderna bagi anak di Uni Eropa ditentukan pekan depan.

AP
Vaksin Covid-19 Moderna. Uni Eropa sedang mengevaluasi keamanan pemberian vaksin Covid-19 Moderna untuk anak usia 12-17 tahun.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Seorang pejabat tinggi di Badan Obat Eropa (EMA) menyebut, keputusan terkait rekomendasi penggunaan vaksin Covid-19 Moderna untuk anak-anak akan keluar pada akhir pekan depan. Jika disetujui, ini akan menjadi perizinan pertama untuk penggunaan vaksin tersebut pada anak-anak secara global.

Kepala strategi vaksin dan regulator obat Uni Eropa, dr. Marco Cavaleri mengatakan, komite ahlinya saat ini sedang mengevaluasi keamanan pemberian vaksin Covid-19 Moderna untuk anak berusia 12 hingga 17 tahun. "Kami berharap komite akan mencapai kesimpulan pada akhir pekan depan," katanya, dilansir Fox News, Jumat (16/7).

Vaksin Moderna diberi lampu hijau untuk digunakan pada warga yang berusia 18 tahun ke atas di 27 negara Uni Eropa pada Januari. Vaksin ini juga telah dilisensikan di negara-negara, termasuk Inggris, Kanada dan AS, tetapi sejauh ini penggunaannya belum diperluas ke golongan umur anak-anak. 

Baca Juga

Hingga saat ini, vaksin yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech ini adalah satu-satunya yang disetujui untuk anak di bawah 18 tahun di Eropa dan Amerika Utara. EMA mengatakan pada pekan lalu bahwa ada "kemungkinan hubungan" antara vaksin yang dibuat oleh Moderna dan Pfizer-BioNTech dengan kasus peradangan dada dan jantung yang sangat jarang, kebanyakan pada pria dewasa muda. 

Mereka mengatakan, efeknya sebagian besar bersifat sementara. Mereka juga meyakinkan manfaat vaksinasi masih jauh lebih besar daripada risiko Covid-19.

Pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Uni Eropa kini telah memberikan cukup vaksin untuk memvaksinasi 70 persen populasi orang dewasanya. Banyak negara ingin menginokulasi anak-anak meskipun risiko yang mereka hadapi secara signifikan lebih rendah dari Covid-19.

Meskipun otoritas Inggris telah mengesahkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak, kelompok penasihat vaksinnya belum merekomendasikan remaja belasan tahun untuk diimunisasi. Moderna juga telah mengajukan agar vaksinnya dilisensikan untuk remaja dan anak-anak yang lebih muda di AS.

Banyak pejabat kesehatan masyarakat mengatakan, negara-negara kaya harus menyumbangkan vaksin mereka begitu populasi dewasanya telah divaksin. Terlebih, jutaan orang di negara-negara berkembang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini, termasuk petugas kesehatan dan orang tua, belum menerima satu suntikan pun.

Pada bulan Juni, direktur vaksin WHO Dr. Kate O'Brien mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak "bukan prioritas tinggi" mengingat pasokan vaksin yang sangat terbatas secara global.  Sementara lebih dari tiga miliar dosis suntikan Covid-19 telah diberikan, kurang dari dua persen telah dilakukan di negara-negara miskin, di mana varian delta yang lebih mudah menyebar sekarang memicu lonjakan penularan.

 
Berita Terpopuler