Eropa Barat Dilanda Banjir Besar, 19 Orang Tewas

Banyak sungai meluap di Belgia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swiss

AP/Thomas Frey/DPA
Tepi sungai Rhine banjir di Niederwerth, Jerman. Ilustrasi.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, EUSKIRCHEN -- Sedikitnya 19 orang tewas di Jerman dan Belgia akibat banjir setelah hujan lebat berhari-hari. Curah hujan di seluruh Eropa barat telah menyebabkan banyak sungai meluap di Belgia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swiss.

Pihak berwenang di distrik Euskirchen, negara bagian Rhine-Westphalia Utara Jerman barat, mengungkapkan pada Kamis (15/7) pagi bahwa delapan orang diketahui telah meninggal. Situasi di beberapa lokasi sangat kritis dengan penyelamatan sedang berlangsung. Komunikasi, termasuk koneksi internet dan telepon, dibatasi dan nomor darurat 112 tidak dapat dijangkau.

Polisi di Koblenz, negara bagian Rhineland-Palatinate, Jerman barat, mengatakan empat orang tewas di daerah Ahrweiler dan bahwa banyak orang dilaporkan hilang. "Banyak orang hilang berada di atap rumah yang hanyut di Kota Schuld," kata juru bicara polisi Koblenz dilansir Euronews, Kamis (15/7).

Sekitar 50 orang sedang menunggu penyelamatan di atap pada Kamis.
Kematian ini terjadi setelah lima kematian dilaporkan pada Rabu (16/7), termasuk seorang pria berusia 82 tahun yang meninggal di Wuppertal setelah jatuh di ruang bawah tanahnya yang kebanjiran dan seorang petugas pemadam kebakaran yang tenggelam di Altena selama pekerjaan penyelamatan.

Di seberang perbatasan, Gubernur Provinsi Liege, Catherine Delcourt, mengatakan pada Kamis pagi sedikitnya dua orang tewas dan beberapa lainnya hilang.

Warga di Chaudfontaine, di tepi Sungai Vesdre, mulai dievakuasi pada Rabu sore. Operasi itu diperkirakan akan melibatkan hingga 1.700 orang. Selain itu, ratusan pramuka yang berkemah di Wallonia harus dievakuasi dan dimukimkan kembali sejak Selasa malam.

"Kami mengevakuasi kamp pramuka satu demi satu," kata Corine Mullens, Wali Kota Rochefort, sebuah kota wisata di mana beberapa sungai bertemu.

"Sebanyak 120 kamp terpengaruh dan harus dievakuasi atau menunda perjalanan mereka karena cuaca," kata Gilles Beckers, juru bicara Pramuka Belgia.

Baca Juga

Pemerintah Prancis mengumumkan 40 penyelamat dari Unit Pelatihan dan Intervensi Keamanan Sipil, serta sebuah helikopter dengan dua spesialis penyelamat air di dalamnya, sedang dalam perjalanan ke Belgia untuk membantu. Mereka dikerahkan sebagai bagian dari Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa.

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menulis di Twitter pada Kamis pagi bahwa blok itu siap membantu dan negara-negara yang terkena dampak banjir dapat meminta Mekanisme Perlindungan Sipil UE. "Pikiran saya bersama keluarga para korban banjir dahsyat di Belgia, Jerman, Luksemburg, dan Belanda dan dengan mereka yang kehilangan rumah." kata von der Leyen.

Prancis juga dilanda hujan deras dengan 11 departemen timur laut masih dalam peringatan kuning pada Kamis pagi karena risiko banjir.

MeteoFrance menyebut hujan hingga 90 mm dapat turun di area ini pada Kamis, yang mewakili tiga pekan hingga satu bulan hujan. Badan meteorologi ini menekankan hingga 70mm hujan telah turun di petak besar timur laut sejak Selasa, tanah sudah jenuh dengan air, dan ada kemungkinan semburan lumpur di daerah miring.

Pihak berwenang di Kota Valkenburg di Belanda selatan, dekat dengan perbatasan Jerman dan Belgia, mengevakuasi sebuah panti jompo dan rumah perawatan semalam di tengah banjir yang mengubah jalan utama kota wisata itu menjadi sungai.

Pemerintah Belanda mengirim sekitar 70 tentara ke provinsi selatan Limburg pada Rabu malam untuk membantu tugas-tugas termasuk mengangkut pengungsi dan mengisi karung pasir saat sungai meluap. Tidak ada laporan cedera terkait dengan banjir di Belanda.

Di Swiss, hujan lebat telah membuat tanah jenuh dan menyebabkan tanah longsor. Pihak berwenang di Jenewa merekomendasikan untuk tidak berjalan di sepanjang sungai dan tidak menyusuri Rhône karena kondisi aliran yang tinggi. Tinggi Danau Jenewa juga menjadi perhatian pihak berwenang.

Risiko banjir cukup tinggi di tepi Danau Zurich dan Sungai Limmat. Pihak berwenang juga mendesak orang-orang untuk tidak pergi ke hutan demi alasan keamanan setelah badai hebat dan hembusan angin yang melebihi 100 km/jam terasa di pepohonan.

Danau Lucerne, di Swiss tengah, juga memiliki risiko banjir yang sangat tinggi, kata MeteoSchweiz. Sementara danau Thun, Biel, Upper Rhine dan Sungai Reuss berisiko tinggi. Beberapa jalur gunung dan terowongan telah ditutup dan lalu lintas kereta api telah terganggu di beberapa bagian negara itu, menurut Kereta Api Federal Swiss (SBB).

 
Berita Terpopuler