Kemhan Siapkan 1.000 Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19

Seribu tempat tidur tambahan akan dibagi ke tiga lokasi di Jakarta

ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah pasien beristirahat di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) tambahan, (ilustrasi). Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan menyiapkan 1.000 tempat tidur tambahan bagi pasien Covid-19 yang tak tertampung lagi di Rumah Sakit (RS) dr Suyoto, Pusrehab Kemhan, Jakarta.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan menyiapkan 1.000 tempat tidur tambahan bagi pasien Covid-19 yang tak tertampung lagi di Rumah Sakit (RS) dr Suyoto, Pusrehab Kemhan, Jakarta. Tempat-tempat tidur tersebut dibagi ke tiga lokasi.

"Kementerian Pertahanan merencanakan untuk menyiapkan 1.000 tempat tidur tambahan bagi pasien Covid-19 yang sudah tidak tertampung lagi di RS dr Suyoto," ujar Kepala RS dr Suyoto, Kol Ckm Daniel Lumadyo Wartoadi, dalam siaran pers, Ahad (11/7).

Hal itu dia sampaikan saat mendampingi Sekretaris Jenderal Kemhan RI, Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, mengunjungi kesiapan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Pertahanan (Pusdiklat Tekfunghan) Badiklat Kementerian Pertahanan di Salemba, Jakarta Pusat. Lokasi itu akan menjadi salah satu tempat untuk ruang perawatan pasien Covid-19.

Daniel menjelaskan, penyiapan kamar dan tempat tidur tambahan tersebut memang dibagi di tiga lokasi dan tahapan. Lokasi pertama ada di Pusbahasa dan Pusjemen Badiklat Kemhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Di sana  kurang lebih akan diisi dengan 350 tempat tidur.

"Kemudian di Tekfunghan Badiklat Kemhan di Salemba, Jakarta Pusat, 200 tempat tidur, sisanya kemungkinan besar adalah di PNPB, Sentul, sekitar 450-500 tempat tidur," kata dia.

Dia menerangkan, di masing-masing lokasi akan persiapkan fasilitas IGD. Apabila pada saat perawatan ada kegawatan, maka pasien akan dibawa ke RS dr Suyoto. Saat ini, kata dia, ruang perawatan tambahan yang berada di Pusjemen Badiklat Kemhan yang berlokasi di Pondok Labu telah terisi 56 pasien Covid-19 dari ketersediaan 66 tempat tidur.

Sementara di Pusdiklat Tekfunghan terdapat tiga mess yang akan dijadikan ruang perawatan tambahan bagi pasien Covid-19, yaitu Mess Prambanan dengan kapasitas 128 tempat tidur, Mess Kalasan dengan kapasitas 48 tempat tidur, dan Mess Kartini berkapasitas 36 tempat tidur. Sehingga secara total Pusdiklat Tekfunghan dapat menyediakan 212 tempat tidur bagi pasien Covid-19 pada persiapan tahap kedua.

"Mess Prambanan dan Kartini akan disiapkan untuk pasien OTG, sedangkan Gedung Martha Christina akan digunakan sebagai IGD," kata dia.

Sementara itu, untuk kekurangan tenaga kesehatann Pusrehab Kemhan didukung dari Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan. Mereka akan membantu dengan cara menyeleksi dan menerima tenaga Komponen Pendukung Pertahanan Negara Bidang Kesehatan yang berjumlah sekitar 400 tenaga kesehatan dan sudah terisi kebutuhannya sekitar 180 orang.

"Selanjutnya akan ditambahkan 300 tenaga kesehatan lagi pada tahap ketiga, serta dokter-dokter militer yang ada di Universitas Pertahanan akan diminta untuk membantu RS dr Suyoto," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan, Marsma TNI Penny Radjendra, mengatakan, pelayanan untuk pasien Covid-19 di RS dr Suyoto Pusrehab Kemhan tidak hanya diberikan untuk pegawai Kemhan, namun juga masyarakat umum. Dalam penanganan pasien Covid-19, RS dr Suyoto Pusrehab Kemhan terus meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana.

"Melalui penambahan tempat tidur untuk ruang rawat inap dan ruang ICU, dan juga menambah dokter, bidan, perawat, petugas radiologi, psikologi, kesehatan masyarakat, analisa kesehatan hingga farmasi," kata Penny dalam keterangan pers yang Republika terima, Ahad (14/3) lalu. Selain penanganan Covid-19, RS dr Suyoto Pusrehab Kemhan juga ditunjuk sebagai pelaksana program vaksinasi Covid-19.

 
Berita Terpopuler