Mengapa Ajaran Islam Ada 2 Aspek Lahir dan Batin?

Ajaran Islam terbagi dalam dua aspek berbeda lahir dan batin

Republika/Thoudy Badai
Ajaran Islam terbagi dalam dua aspek berbeda lahir dan batin. (Ilustrasi)
Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ajaran atau risalah yang disampaikan Rasulullah SAW kepada manusia memiliki dua kategori. Yaitu lahir dan batin, nyata dan gaib, tampak dan tidak tampak.  

Baca Juga

"Risalah yang lahir ialah hukum syariat dan risalah yang batin ialah ilmu atau hikmah," kata Syekh Abdul Qadir Al Jailani dalam kitabnya Sirr Al-Asrar Fi Mayahtaj Ilaihi Al-Abrar.  

Menurutnya, bahwa Allah SWT memerintahkan kita supaya mematuhi syariat untuk mengharmonikan atau menyesuaikan aspek lahir kita. Demikian pula dengan aspek batin kita, hendaknya kita mengharmonikannya melalui ilmu atau hikmah. 

"Apabila yang lahir dan yang batin bersatu, atau apabila syariat dan hikmah berpadu, barulah seseorang itu dapat mencapai taraf hakikat," katanya.

Dalam pandangan Al Jailani, hal tersebut ibarat pokok buah-buahan yang telah mengeluarkan daun, putik bunga, dan seterusnya menjadi buah. Tentang hal ini Allah SWT dalam surat Ar Rahman ayat 20 berfirman: 

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ "Antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui masing-masing."

Jelaslah kini bahwa keduanya harus disatukan dan dipadukan. Hakikatnya tidak dapat dicapai hanya melalui ilmu yang diperoleh melalui panca indra. Lewat panca indra mata seseorang tidak akan dapat mencapai tujuannya, yaitu mengenal yang asal atau Dzat. "Ibadah yang sebenarnya memerlukan syariat dan hakikat," katanya.

Hal tersebut Disebutkan dalam firman Allah surat Adz Dzariyat ayat 56 sebagai berikut:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku." 

 

 
Berita Terpopuler