Carrie Lam Jawab Kritik Soal Penyerbuan Media Apple Daily

Pekan lalu, ratusan polisi Hong Kong menggerebek Apple Daily

EPA-EFE/JEROME FAVRE
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin Kota Hong Kong Carrie Lam mengatakan media tidak boleh 'menggulingkan' pemerintah. Pernyataan itu ia sampaikan saat membantah kritik Amerika Serikat (AS) mengenai penggerebekan surat kabar pro-demokrasi terbesar di Hong Kong, Apple Daily.

Baca Juga

"Jangan mencoba meremehkan pelanggaran undang-undang keamanan nasional, jangan mencoba mempercantik aksi-aksi yang membahayakan keamanan nasional," kata Lam seperti dikutip Deutsche Welle, Selasa (22/6).

Pekan lalu, ratusan polisi menggerebek Apple Daily dalam penyelidikan pelanggaran undang-undang keamanan nasional yang kontroversial. Para petinggi surat kabar itu ditahan atas tuduhan 'berkolusi dengan negara asing'.

Pihak berwenang juga membekukan aset-aset Apple Daily senilai 18 juta dolar AS Hong Kong dengan menggunakan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan China tahun lalu. Pada Senin (21/6) kemarin, surat kabar itu mengatakan mereka mempertimbangkan untuk berhenti beroperasi.

Sanggahan Lam atas kritikan ini disampaikan dalam konferensi pers mingguannya. Ia menyoroti kritikan dari AS, pada wartawan ia mengatakan tuduhan AS salah dan menggunakan standard ganda.

 

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan AS sangat prihatin undang-undang keamanan digunakan secara 'selektif' dan 'bermotif politik'. Beberapa kelompok hak asasi juga mengecam aksi terhadap Apple Daily dan khawatir dengan perkembangan kebebasan pers di Hong Kong.

"Dan jangan mencoba menuduh pihak berwenang Hong Kong menggunakan undang-undang keamanan nasional untuk menekan media atau untuk meredam kebebasan berekspresi," kata Lam.

Media-media di China Daratan disensor ketat dan sebagian besar dimiliki pemerintah. Sementara, kebebasan pers termasuk dalam konstitusi semi-otonom Hong Kong.

Namun, undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing mengkriminalisasi sebagian besar pandangan politik yang berbeda. Aksi pemerintah terhadap Apple Daily membuat media di kota itu bertanya-tanya laporan apa yang dapat membuat mereka diselidiki.

"Tidak masalah mengkritik pemerintah Hong Kong, tapi bila niatnya untuk mengorganisir hasutan untuk melakukan subversi ke pemerintah maka tentu, itu hal yang berbeda, rekan-rekan media harus memiliki kemampuan untuk membedakannya," kata Lam.

 
Berita Terpopuler