TIM Kembali Hadirkan Teater Arena

Teater arena sempat ada di TIM kemudian hilang.

ANTARA/M Risyal Hidayat
Pmbangunan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, Senin (22/3/2021). Teater Arena kembali dihadirkan di TIM dalam proyek revitalisasi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, menghadirkan kembali fungsi dan fasilitas lama yang dimiliki pusat kesenian tersebut, salah satunya teater arena. Seniman senior sekaligus Ketua Lembaga Sertifikasi Kreator Film dan Televisi Embie C. Noer mengapresiasi kembalinya teater arena di Taman Ismail Marzuki (TIM) karena dapat memfasilitasi karya dari seni pertunjukan.

Baca Juga

Menurut Embie, teater arena akan lebih sesuai dengan seni pertunjukan Indonesia yang kebanyakan menggunakan panggung arena dengan penonton yang melingkar, bukan panggung proscenium.

"Teater arena sangat mendukung untuk menampilkan karya-karya modern yang sifatnya penontonnya (duduk) melingkar, terbuka. Ini sangat banyak di Indonesia, terutama seni pertunjukan kita yang kebanyakan menggunakan arena," kata Embie di Jakarta, Rabu.

Embie menjelaskan, revitalisasi TIM yang dikelola oleh BUMD PT Jakarta Propertino (JakPro), diharapkan menjadi ajang bagi seniman-seniman nasional untuk menampilkan karya mereka. Dengan peran TIM sebagai barometer kesenian nasional, karya seni yang akan tampil baik musik, teater hingga seni rupa harus dikurasi terlebih dahulu.

"Harus dikurasi, jadi kalau untuk pentas teater, ya teater nomor satu di Indonesia. TIM menjadi barometer seni. Akademis seni seluruh Indonesia punya ajang bergengsi untuk menampilkan karya-karya sampai maestro seni di Indonesia," kata dia.

Selain teater arena, fungsi lainnya yang akan dihadirkan kembali di TIM yang baru ialah teater halaman dan Wisma Seni.

"Teater arena sempat ada di TIM, kemudian hilang, ini kami hadirkan kembali. Kemudian ada teater halaman dan Wisma Seni yang dulu juga pernah ada," kata Manajer Komunikasi Proyek Revitalisasi TIM Yeni Kurnaen.

Yeni menjelaskan, TIM yang baru diharapkan menjadi tempat bagi para pelaku seni untuk mendukung segala aktivitas, baik pertunjukan hingga proses berkarya. Dengan begitu, TIM akan menjadi laboratorium, etalase, dan barometer kesenian nasional.

 
Berita Terpopuler