Anggota Parlemen Korea Minta Maaf Soal Foto Jungkook BTS

Foto Jungkook BTS dipakai untuk sosialisasi legalisasi tato oleh pekerja non-medis.

EPA
Personel BTS Jungkook memiliki banyak tato. Namun, ia kerap menutupi tatonya untuk menghindari kontroversi.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SOEUL — Anggota parlemen dari Partai Justice, Ryu Ho-jeong, meminta maaf karena menggunakan foto salah satu anggota BTS, Jungkook, untuk mempromosikan legalisasi praktik pembuatan tato oleh pekerja non-medis. Jungkook memang terkenal sebagai member BTS dengan tato terbanyak.

“Saya ingin meminta maaf jika ada orang yang terluka (oleh tindakan itu),” kata Ryu dalam acara radio MBC, dilansir Yonhap, Senin (14/6).

Baca Juga

Sebagai penggemar BTS, Ryu mengatakan bahwa dirinya tak suka tindakan ekspresi artistik, seperti membuat tato, dibatasi. Namun, alih-alih mendapat dukungan warganet, Ryu justru mendapat kecaman karena mengunggah foto Jungkook di akun Twitter-nya pada Selasa lalu.

Di Korea, tato selama ini dianggap sebagai prosedur medis. Undang-Undang Layanan Medis pun membatasi layanan tersebut hanya bisa disediakan oleh tenaga medis profesional.

Memiliki tato tak dilarang di Korea, kecuali untuk tentara. Akan tetapi, sebagian orang Korea memandang tato lekat dengan kesan kriminal, bukan sebagai bentuk ekspresi seni.

"Lepaskan plester dari tubuh BTS," tulis Ryu dalam pesan Twitter yang memuat foto Jungkook sedang berada di acara TV dengan plester menutupi tangannya yang bertato.

Postingan tersebut langsung memancing kemarahan penggemar BTS. Mereka menuduh Ryu secara tidak adil menyeret sang bintang ke ranah politik demi memajukan kepentingan politiknya.

Fans yang marah membanjiri akun Twitter anggota parlemen itu untuk menyerukan agar foto Jungkook dihapus. Ryu pun mengatakan, dirinya hanya ingin mempromosikan rancangan undang-undang melalui konten sehari-hari dan populer.

"Saya merasa menyesal karena alasan mengapa kata 'politik' diterima secara negatif tampaknya adalah hasil dari kegagalan politisi untuk membangun kepercayaan publik,” ujar Ryu dalam wawancara radio.

Ryu tidak secara tegas menanggapi pertanyaan pembawa acara radio yang menanyakan apakah dia berencana untuk menghapus foto-foto kontroversial tersebut.

“Ada berbagai (berbeda) pendapat. Saya berharap saya akan diberi kesempatan untuk menguraikan RUU itu,” kata Ryu.

 
Berita Terpopuler