Terlalu Banyak Minum Kopi Berisiko pada Mata?

Konsumsi kopi yang berlebihan bisa membawa masalah serius pada penglihatan.

Pixabay
Konsumsi kopi yang berlebihan bisa membawa masalah serius pada penglihatan.
Rep: Meiliza Laveda Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi suatu rutinitas kopi selalu ada dalam menu sarapan sebagai pengisi energi pagi hari. Banyak penelitian yang menunjukkan kopi memiliki segudang manfaat kesehatan. Namun, dalam studi terbaru yang diterbitkan Ophthalmology Journal, konsumsi kopi yang berlebihan bisa membawa masalah serius.

Baca Juga

Menurut penelitian, asupan kopi per hari lebih dari 480 miligram kafein yang setara dengan empat cangkir kopi dapat membuat lebih dari tiga kali lipat risiko mengembangkan glaukoma bagi mereka yang secara genetik mengidap glaukoma. Gelaja lain yang bisa dilihat adalah adanya peningkatan tekanan mata.

Banyak dokter menyarankan agar orang dewasa membatasi asupan kafein harian antara tiga dan lima cangkir kopi delapan ons per hari. Jika minum kopi lebih dari takaran itu, bisa meningkatkan peluang terkena tekanan darah tinggi, detak jantung tak teratur, insomnia, atrofi otot, masalah pencernaan, dan kecemasan.

 

Apa itu glaukoma?

Dilansir the Ladders, Senin (14/6), glaukoma adalah kondisi saraf optik yang rusak karena adanya tekanan berlebihan pada mata. Ini disebabkan oleh asupan kopi yang berlebihan. Dalam studi terbaru, kondisi ini bisa mengarah pada kerusakan penglihatan.

Sebab, glaukoma adalah penyebab utama kedua kebutaan. Hal ini umum di Amerika Serikat dengan lebih dari 200 ribu orang baru didiagnosis setiap tahun. Selain itu, sekitar 50 persen pasien menjalani waktu yang lama tanpa terdiagnosis dengan benar.

 

Populasi yang paling berisiko terkena glaukoma sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Satu-satunya cara untuk menilai risiko adalah dengan meminta seorang profesional medis menganalisis TIO atau tekanan intraocular, yakni jumlah tekanan cairan di dalam mata.

”Pasien glaukoma sering bertanya apakah mereka dapat membantu melindungi penglihatan mereka melalui perubahan gaya hidup. Namun, ini telah menjadi sesuatu yang kurang dipelajari sampai sekarang,” kata Rekan Penulis Studi Anthony Khawaja dari University College London Institute of Ophthalmology.

Anthony menyebut bagi siapa pun yang memiliki risiko genetik glaukoma bisa mulai mengubah asupan kafeinnya.

 

Berapa asupan kafein yang dinilai terlalu berlebihan?

Nilai kafein yang melebihi 321 miligram per hari dikaitkan dengan prevalensi glaukoma 3,9 kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum atau sedikit kafein dan termasuk dalam kelompok skor risiko genetik terendah.

 

“Studi UK Biobank membantu kita untuk belajar lebih banyak dari sebelumnya tentang bagaimana gen kita memengaruhi risiko glaukoma dan peran yang dapat dimainkan oleh perilaku dan lingkungan kita. Kami berharap dapat terus memperluas pengetahuan kami di bidang ini,” kata para penulis menyimpulkan.

 
Berita Terpopuler