6 Pemain yang Bakal Jadi Perhatian di Copa America 2021

Copa America 2021 di Brasil akan mulai bergulir pada Senin (14/6) pagi WIB.

EPA-EFE/Juan Mabromata
Pemain Argentina Lionel Messi.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Copa America edisi yang tertunda satu tahun akan segera digelar pada Senin (14/6) pagi WIB. Setelah sempat menggantung, Mahkamah Agung Brasil memutuskan negara itu dapat menyelenggarakan turnamen sepak bola se-Amerika Latin tersebut.

Baca Juga

Turnamen ini menjadi ajang para bintang sepak bola Amerika Selatan baik yang bermain di benuanya, bagian dunia lainnya, maupun Eropa pada khususnya. Berikut enam pemain yang bakal menjadi pusat perhatian turnamen itu seperti dikutip Reuters.

Lionel Messi

Messi sudah memenangkan segalanya bersama Barcelona tetapi tak satu pun trofi bersama tim senior Argentina dan masanya akan segera habis. Argentina tak pernah menjuarai turnamen besar sejak Copa America 1993, sedangkan Messi pernah mengantarkan negaranya ke final turnamen ini pada 2015 dan 2016, tapi kalah adu penalti.

Orang yang dianggap banyak kalangan sebagai pemain terbesar sepanjang masa itu ingin memprioritaskan mengantarkan Argentina juara turnamen besar sebelum pensiun. Messi akan berusia 36 tahun saat Copa mendatang dan gelar juara Piala Dunia sepertinya masih jauh dijangkau oleh Argentina, sehingga Copa America kali ini menjadi peluang terbaiknya untuk mengakhiri paceklik gelar bersama timnas.

Moises Caicedo 

Klub-klub Liga Inggris berebut mendatangkan gelandang remaja Ekuador, Moises Caicedo, tahun ini dan keputusannya memilih Brighton & Hove Albion mengejutkan banyak orang. Dikenal karena umpan renyahnya dan stamina box-to-box, remaja berusia 19 tahun ini belumlah membuat debut bersama klub Liga Inggrisnya itu. Namun pada level internasional dia sudah mematrikan prestasinya.

Dia tampil pertama kalinya untuk Ekuador dalam usia 18 tahun. Caicedo menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah negeri itu ketika menjaringkan gol saat menghancurkan Uruguay 4-2, Oktober silam. Copa America bisa menjadi kesempatan bagi Caicedo untuk menunjukkan kepada khalayak lebih luas seperti apa kemampuannya.

 

Neymar

Turnamen baru, peluang baru bagi Neymar untuk menyabet gelar besar bersama Brasil dan menambah trofi internasional besarnya dalam lemari piala yang diisi penghargaan-penghargaan tingkat klub dan perseorangan. Neymar absen ketika Brasil menjuarai Copa America di negeri sendiri pada 2019 dan saat negerinya merebut medali emas Olimpiade 2016 atau Piala Konfederasi 2013.

Pelatih Brasil Tite tak mau mengesampingkan Neymar karena dia tetap bakat hebat Selecao. Setelah penampilannya pada Piala Dunia 2018 dikritik hebat dan Brasil juara Copa pada 2019, Neymar akan berusaha mengukuhkan kehadirannya dalam turnamen ini.

Yeferson Soteldo 

Venezuela memang kecil kemungkinannya menjuarai turnamen ini. Bersama Ekuador, Venezueal  adalah tim Amerika Selatan yang tak pernah menjuarai Copa America. Namun Yeferson Soteldo akan melanjutkan penampilan cemerlangnya belakangan ini.

Pemain sayap kecil ini mungkin bermain fantastis dalam perjalanan Santos ke final Copa Libertadores dan dribelnya yang mengecoh menjadi favorit suporter.

Dia pindah ke Toronto FC pada April dan cedera berketerusan bisa membuatnya absen dalam Copa. Venezuela mesti menunggu sampat menit terakhir untuk memastikan kehadirannya.

Eduardo Vargas

Alexis Sanchez banyak dipuji karena performanya di barisan depan Cile tetapi mitra serangnya, Eduardo Vargas, selalu menjadi pemain penting untuk timnas Cile. Vargas bermain bersama tujuh klub di delapan negara selama 14 tahun. Namun dia subur pada level internasional dengan mencetak 38 gol dari 94 pertandingan. 

Lebih dari itu, Copa America adalah lingkungan alaminya. Dia adalah top skorer turnamen ini pada 2015 dan 2016. Cile tertatih-tatih belakangan tahun ini sampai absen pada Piala Dunia 2018. Bagaimana kiprah Cile dalam turnamen ini akan tergantung kepada bagaimana pemain berusia 31 tahun ini tampil.

Gabriel Barbosa

Dijuluki Gabigol saat menjadi bocah ajaib di Santos, Gabriel Barbosa kelihatannya menyukai julukan ini. Sayang, dia gagal tampil cemerlang bersama Inter Milan dan Benfica. Ini memicu pertanyaan apakah dia sebenarnya mampu mencatat sukses pada level tertinggi.

Padahal sewaktu bersama klub asalnya di Brasil bersama Flamengo, Barbosa menemukan pijakannya. Ia reguler mencetak gol. Yang paling terkenal adalah ketika dua kali membobol gawang lawan pada saat-saat menentukan yang membuat klub itu menjuarai Copa Libertadores pada 2019.

Copa America pun akan menjadi peluang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukan kemampuannya dengan bersinar pada level internasional.

 

 
Berita Terpopuler