10 Alasan Seseorang Bisa Terkena Kanker

WHO menyebut sekitar 30 hingga 50 persen kasus kanker dapat dicegah.

Pikrepo
WHO menyebut sekitar 30 hingga 50 persen kasus kanker dapat dicegah.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2019, kanker mengambil alih penyebab utama kematian pada orang tua yang tinggal di negara-negara kaya. Hampir empat dari 10 orang Amerika didiagnosis menderita kanker pada tahun ini, dan hampir 600 ribu meninggal karena penyakit tersebut.

Baca Juga

Namun, WHO menyebut sekitar 30 persen hingga 50 persen kasus kanker dapat dicegah. Caranya dengan menghindari kebiasaan penyebab kanker. Dilansir Eat This. Not That! pada Kamis (10/6), berikut kebiasaan penyebab kanker paling umum.

 

1. Merokok

Kanker paling umum adalah paru-paru, dan penyebabnya adalah merokok. Asap tembakau mengandung 7.000 bahan kimia, dan setidaknya 70 di antaranya adalah karsinogen, yang meningkatkan risiko kanker di hampir setiap bagian tubuh.

Menurut WHO, penggunaan tembakau adalah satu-satunya faktor risiko terbesar yang dapat dihindari untuk kematian akibat kanker. Kanker paru-paru membunuh hampir enam juta orang selama setahun di seluruh dunia.

 

2. Makan terlalu banyak gula

Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker. Pedoman Diet terbaru untuk orang Amerika merekomendasikan agar mengonsumsi tidak lebih dari 12 sendok teh gula sehari. Rata-rata, orang Amerika mengonsumsi 17 sendok teh gula.

Makan terlalu banyak gula tambahan dapat menyebabkan obesitas dan peradangan, dua faktor risiko kanker. Kurangi gula tambahan dalam makanan. Itu lebih mudah dilakukan, karena sekarang produsen makanan diharuskan mencantumkannya sebagai baris terpisah pada label Fakta Gizi. Periksa setiap produk kemasan yang Anda beli.

 

3. Makan daging olahan

Pada 2015, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker secara resmi mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen bagi manusia. Daging olahan disiapkan dengan bahan kimia, yang ditemukan merusak sel-sel di usus besar dan rektum.

Faktanya, makan hanya 1,8 ons (51 gram) sehari dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 18 persen. Daging olahan berupa ham, sosis, hot dog, pepperoni dan salami, dendeng, dan daging deli, termasuk kalkun dan daging sapi panggang.

 

4. Makan makanan olahan

"Makanan olahan dikemas dengan banyak sekali bahan kimia beracun yang dapat meningkatkan risiko kanker," kata seorang dokter pengobatan keluarga bersertifikat di Pantai Newport, California, Yeral Patel.

Dia menjelaskan konsumsi makanan olahan dapat menyebabkan peradangan, salah satu penyumbang utama kanker. Makanan olahan juga kekurangan mikronutrien utama (vitamin dan mineral esensial) yang menjadi “sandaran” tubuh untuk membersihkan diri dari racun berbahaya.

 

5. Bekerja di late shift

Menurut meta-analisis studi pada 2018, yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Biomarkers and Prevention, wanita yang bekerja shift malam memiliki risiko kanker 19 persen lebih tinggi. Para peneliti berteori bahwa begadang di malam hari mengganggu produksi hormon tidur melatonin, yang dapat melindungi dari penyakit.

 

6. Menggunakan bedak tabur

Sebuah studi di jurnal Epidemiology menemukan bahwa penggunaan bedak tabur (bedak bayi) di area sekitar alat kelamin meningkatkan risiko terkena kanker ovarium hingga 33 persen. Studi lain menemukan bahwa menggunakan bedak tabur meningkatkan risiko kanker endometrium hingga 24 persen. Mengapa? Beberapa peneliti berteori bahwa bedak, mineral yang ditambang untuk membuat bedak, seringkali terkontaminasi dengan asbes, yaitu karsinogen yang kuat.

 

7. Mengunakan plastik

Beberapa wadah plastik mengandung BPA, hormon sintetis yang dapat mengganggu sistem endokrin tubuh dan berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara. Belum pasti bahwa plastik benar-benar menyebabkan kanker. Namun, sebaiknya pilih plastik yang bebas BPA dan gunakan wadah alternatif, seperti kaca, jika memungkinkan.

 

8. Makan kentang goreng dan kripik

Akrilamida adalah bahan kimia yang ditemukan dalam asap tembakau dan produk industri. Itu juga terbentuk ketika sayuran, seperti kentang, yang mengandung gula tertentu dipanaskan. Makanan tersebut antara lain kentang goreng, keripik kentang, kerupuk, roti, kue kering, dan sereal sarapan.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa akrilamida dapat merusak DNA, meningkatkan risiko kanker. Meskipun penelitian ini tidak pasti pada manusia, tetapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Mengurangi jumlah makanan olahan adalah cara yang terbukti mengurangi risiko kanker dan meningkatkan kesehatan jantung.

 

9. Kebersihan mulut yang buruk

Sebuah studi pada 2018 yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa penyakit gusi dikaitkan dengan peningkatan 24 persen pada kanker paru-paru dan kolorektal. Peneliti berteori penyakit gusi dapat mengubah respons kekebalan atau mendistribusikan bakteri berbahaya ke seluruh tubuh. Praktikkan kebersihan mulut yang baik, sikat dan bersihkan dengan benang dua kali sehari, dan temui dokter gigi dua kali setahun.

 

10. Stres

 

Tidak ada bukti kuat bahwa stres dapat menyebabkan kanker secara langsung. Namun, National Cancer Institute mencatat orang yang stres cenderung mengembangkan kebiasaan buruk seperti merokok, makan berlebihan, atau minum alkohol, yang semuanya meningkatkan risiko kanker. Ambil langkah aktif untuk mengurangi stres, termasuk olahraga, bersosialisasi, melakukan latihan relaksasi, atau berbicara dengan ahli kesehatan mental.

 
Berita Terpopuler