Taliban Klaim Kuasai Lima Distrik di Afghanistan

Sebelumnya, Taliban mengklaim telah menguasai empat distrik

english.alarabiya.net
Milisi Taliban (ilustrasi)
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban pada Sabtu (5/6) mengklaim telah menguasai setidaknya lima distrik di Afghanistan. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed menyatakan, Taliban menguasai distrik di provinsi selatan Zabul dan Uruzgan, serta provinsi tengah dan timur Ghazni dan Nuristan.

Baca Juga

Sebelumnya, Taliban mengklaim telah menguasai empat distrik di provinsi Maidan Wardak, Baghlan, dan Laghman. Para pejabat Afghanistan menyebut empat distrik itu sebagai tempat perlindungan strategis untuk menyelamatkan korban sipil.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menolak klaim Taliban. Juru bicara Kementerrian Dalam Negeri Tariq Arian mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan keamanan hanya memiliki tempat perlindungan strategis di Zabul.

Dalam 24 jam terakhir, setidaknya 20 pasukan keamanan Afghanistan tewas di tiga provinsi berbeda. Zabihullah Atiq, seorang anggota parlemen dari provinsi Badakhshan utara yang berbatasan dengan Tajikistan, mengatakan bahwa 12 milisi pro-pemerintah tewas dalam serangan udara oleh pasukan pemerintah. Menurut Atiq, insiden itu terjadi di distrik Kohistan pada Jumat (4/6) malam.

 

Secara terpisah, lebih dari 10 pasukan keamanan dilaporkan tewas dalam serangan Taliban di provinsi Baghlan dan Samangan pada Sabtu. Setidaknya 30 warga sipil tewas dan lebih dari 70 terluka dalam serangan udara yang dilakukan oleh Angkatan Udara Afghanistan di provinsi Helmand pada Jumat.

Korps Maiwand Angkatan Darat mengklaim bahwa, Taliban bergabung dengan warga sipil berupaya untuk "merampas" sebuah pangkalan keamanan ketika mereka menjadi sasaran. Kekerasan telah meningkat di Afghanistan sejak Amerika Serikat mengumumkan bahwa pasukannya akan meninggalkan Kabul pada 11 September. 

Menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, lebih dari 250 warga sipil menjadi korban dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Taliban pada Mei. Namun, Taliban menolak klaim pemerintah tersebut. 

 
Berita Terpopuler