Legislator: Publik tak Lihat Upaya Maksimal Soal Haji

Urusan haji bukan hanya masalah people to people, tapi negara ke negara

AP/Amr Nabil
Anggota Komisi VIII DPR Bukhori menilai, keraguan masyarakat terkait pembatalan ibadah haji tahun ini dikarenakan kurangnya upaya maksimal dari pemerintah dalam melobi Arab Saudi. (ilustrasi)
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Anggota Komisi VIII DPR Bukhori menilai, keraguan masyarakat terkait pembatalan ibadah haji tahun ini dikarenakan kurangnya upaya maksimal dari pemerintah dalam melobi Arab Saudi. Hal inilah yang membuat publik mengkritisi kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) itu.

"Publik belum melihat upaya maksimal oleh negara pemerintah, tapi ada atasan-atasan beliau lebih kompeten. Jadi urusan haji bukan hanya masalah people to people, tapi negara ke negara," ujar Bukhori dalam sebuah diskusi daring, Ahad (6/6).

Menurutnya, pemerintah Indonesia gagal memainkan perannya dalam melobi Arab Saudi terkait ibadah haji tahun ini. Padahal, Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim dan calon jamaah haji terbanyak.

"Itu sebenarnya bisa dimainkan secara maksimal, kalau itu kemudian hal-hal itu sudah dilakukan secara maksimal, tafsir-tafsir jalanan itu pasti tidak akan hadir," ujar Bukhori.

Ia mencontohkan Malaysia, di mana sang Perdana Menteri bertemu langsung dengan perwakilan dari Raja Arab Saudi untuk mendapatkan kuota haji. Meskipun kuota tersebut tak didapatkan pada tahun ini.

"Itu jadi mendapatkan tambahan kuota, meski itu (kuota haji) bukan hari ini. Maknanya ada komunikasi antara kepala negara, itu penting," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Diketahui, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan keselamatan jamaah calon haji menjadi salah satu faktor pemerintah kembali tidak memberangkatkan haji tahun ini. Selain itu memang belum dibukanya akses haji oleh Pemerintah Arab Saudi.

Ia mengatakan pandemi Covid-19 yang melanda dunia, kesehatan, dan keselamatan jiwa jamaah lebih utama dan harus di kedepankan. Apalagi, katanya, saat ini muncul varian baru virus corona di sejumlah negara membuat penularan masih sulit untuk ditangani.

"Karena masih pandemi dan demi keselamatan jamaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jamaah haji Indonesia," ujar Yaqut Cholil Qoumas, saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/6).

 
Berita Terpopuler