Reposisi Forum Zakat

Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di seluruh dunia

Republika/Thoudy Badai
Zakat menjadi kekuatan Indonesia
Red: Elba Damhuri

Oleh : Nana Sudiana, Direktur IZI/Mahasiswa Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam (MSKI) UIN Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID -- Musyawarah Nasional (Munas) ke-9 Forum Zakat (FOZ) di Kota Batu, Jawa Timur pada pada 3-4 Juni 2021 baru saja berakhir. Walau ditengah masih adanya ancaman pandemi Covid-19 sehingga Munas sangat ketat soal prokes-nya, Alhamdulillah berjalan sukses sesuai rencana.

Secara rutin, Munas FOZ memiliki tiga agenda utama, yaitu pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Umum, pembahasan dan pengesahan AD/ART, tata Kelola rganisasi dan program kerja FOZ serta pembahasan resolusi. Selain mereview AD/ART, tata organisasi dan program kerja, Munas juga menghasilkan 9 resolusi. 

Munas ke-9 FOZ sangat penting bagi Gerakan zakat Indonesia. Di tengah menguatnya arus post-religion juga munculnya disrupsi di tengah modernitas kehidupan. Transisi ini juga ditambah semakin berat dengan adanya pandemi Covid-19 yang belum berakhir. 

Saat yang sama, di Indonesia sendiri umat Islam tak berposisi sama dalam mensikapi kemajuan zaman. Kenyataan bahwa dunia saat ini telah terkoneksi global dan melampaui batas-batas teritorial suatu negara, yang oleh Kenichi Ohmae dibahasakan sebagai “the end of the nation state”, tetap tak bisa menyatukan pandangan umat.

Secara faktual ada dua paradigma yang berkembang di tengah umat Islam. Paradigma pertama cenderung konservatif sedangkan paradigma kedua cenderung liberal.

Walaupun ada sejumlah pihak yang berharap muncul paradigma alternatif, yang disebut paradigma moderat, tapi arus pemikiran ini masih belum cukup kuat.

Gerakan zakat Indonesia, sebenarnya bisa mengusung ruang mederasi beragama. Zakat dan filantropi Islam perkembangannya semakin bisa menguatkan arus tengah, bahwa Islam adalah agama modern, bero-rientasi pada kemajuan dan penuh dengan semangat kepedulian dan kasih sayang pada sesama manusia.

Oposisi atau Reposisi

Di tengah masih menguatnya sekulerisasi agama, yang oleh Jose Casanova disebut sebuah keniscayaan atas tuntutan perubahan zaman, ternyata peningkatan zakat dan filantropi Islam di Indonesia terus tumbuh dengan baik.

Ekspresi umat untuk menunjukan kepedulian dan rasa berbagi bahkan menurut Badan Amal di Inggris, Charities Aid Foundation (CAF), pada 2018, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia. 

Paska Munas ke-9, urgensi FOZ semakin penting bagi dunia zakat. FOZ harus terus melakukan reposisi atas peran dan fungsi-fungsi strategisnya bagi keseimbangan pengambilan kebijakan pengelolaan zakat di Indonesia.

Berikut ini ada Tiga PR FOZ yang harus dimainkan dengan sungguh-sungguh. 

PR pertama, soal regulasi dan tata kelola zakat. FOZ harus semakin menjadi suara utama yang memainkan kepentingan civil society dalam pengelolaan zakat.

Urusan-urusan internal FOZ jangan sampai mengganggu peran dan posisi utama ini. Kalau perlu, sejak awal FOZ harus melibatkan para ahli, akademisi dan praktisi serta aktivis zakat untuk mengkaji dan menemukan pola dan relasi terbaik antar aktor pengelola dan pengambilan kebijakan zakat secara harmoni dan ber-orientasi pada masa depan posisi zakat dan filantropi Islam. 

PR kedua, FOZ harus memerankan posisi sebagai akselerator pada kemajuan gerakan zakat berbasis digital. Pengelolaan zakat secara tradisional secara perlahan digeser dan harus ditinggalkan.

Termasuk dalam hal ini, FOZ harus mengadopsi kemajuan-kemajuan teknologi dan sistem terbaru di dunia sosial media dan bahkan kecerdasan buatan. 

PR ketiga, FOZ harus terus membuktikan kolaborasinya, juga menyusun secara baik database dan portopolio Gerakan zakat Indonesia dalam sebuah blue print Gerakan zakat yang jelas dan rinci.

Sinergi dan kolaborasi ini bukan hanya jadi jargon dan semangat saja, namun juga harus terus ditingkatkan. Termasuk membingkai-nya dalam kajian-kajian, penerbitan literatur dan jurnal serta publikasi-publikasi ilmiah dari seluruh potret kemajuan yang dilakukan anggota-anggotanya maupun oleh FOZ sebagai sebuah asosiasi perkumpulan zakat pertama dan yang terbesar di Indonesia. 

Sinergi adalah Kunci

Potensi Zakat yang masih sangat besar, berpeluang untuk terus digali dan dioptimalkan oleh anggota FOZ yang kini berjumlah 167 organisasi pengelola zakat.

Salah satu bukti betapa kuatnya kolaborasi di FOZ, adalah dalam moment pengelolaan FOZ untuk pengurangan dampak Covid-19 yang dimulai Maret-Agustus 2020, FOZ berhasil mengumpulkan angka 567 Miliar.

Angka ini jelas signifikan bagi pengurangan dampak pandemi, khususnya bagi masyarakat dhuafa dan miskin yang ada di level paling bawah.

Sejarah panjang gerakan zakat yang oleh Amelia Fauzia disebut sering diwarnai oleh kontestasi pengelolaan zakat antara negara dan masyarakat sipil Islam, tak berarti menghalangi sinergi FOZ dengan elemen pemerintah yang mewakili negara atau dengan pihak manapun yang bersepakat untuk memajukan zakat sebagai unsur keuangan sosial Islam yang kian diperankan untuk kesejahteraan dan pembangunan seiring tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sinergi FOZ dengan sejumlah kementrian, dunia usaha, media dan elemen-elemen masyarakat lainnya, justru semakin meneguhkan posisi FOZ di tengah perubahan dinamika masyarakat, juga ditengah terpaan disrupsi dalam kehidupan secara umum.

Pada akhirnya, Munas FOZ ke-9 akan menjadi mile stone era zakat dalam reposisi terbarunya. FOZ menjadi lokomotif dalam perubahan posisi ini dan sekaligus harapan bagi dimulainya era FOZ sabagai opsisi yang loyal, berjiwa patriotik dan selalu mendorong spirit gotong-royong mewujud nyata dalam dinamika gerakan zakat Indonesia.

FOZ juga harus menyuarakan komando untuk holopis kuntul baris, mengangkat martabal amil sebagai profesi mulia dan profesional. Amil zakat harus memiliki standar, sertifikasi yang jelas serta kendali mutu yang terus ditingkatkan. 

FOZ adalah rumah besar gerakan zakat Indonesia. Di rumah ini, persoalan-persoalan Gerakan zakat diselesaikan hingga menghasilkan solusi nyata untuk terbangunnya masyarakat adil dan beradab sesuai cita-cita para pendiri bangsa. FOZ dengan Munas-nya, semoga menjadi lilin yang akan menyalakan dan menerangi umat hingga akhir jaman.

 
Berita Terpopuler