FOZ Berupaya Turunkan Kemiskinan dengan Program Pemberdayaan

Masyarakat diberdayakan FOZ dalam berbagai sektor.

wilda fizriyani
Forum Zakat melaksanakan kegiatan Konferensi Pers (Konpers) mengenai Musyawarah Nasional (Munas) FOZ Kesembilan di Kota Batu,
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Forum Zakat Nasional (FOZ) berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Masyarakat diberdayakan dalam berbagai sektor.

Baca Juga

Ketua FOZ Bambang Suherman menjelaskan, pemberdayaan masyarakat itu akan bermuara pada kemandirian ekonomi sehingga secara perlahan mereka bisa terlepas dari jerat kemiskinan.Tak hanya di sektor ekonomi, program lain yang dilakukan organisasi pengelola zakat meliputi sektor pendidikan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan agenda pembangunan nasional.

Sebab kata dia, permasalahan kemiskinan tidak hanya bersumbu dari ekonomi tetapi aspek-aspek lain yang mesti disikapi secara menyeluruh."Kemiskinan tidak hanya mengenai persoalan ekonomi namun juga melibatkan banyak sektor lain seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan lain-lain," kata dia dalam munas ke-9, Jumat (4/6).

Bambang mengatakan FOZ telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung agenda pembangunan nasional dalam kurun waktu tiga tahun terakhir seperti penguatan kompetensi dan kapasitas amil zakat, pendampingan lembaga organisasi pengelola zakat (OPZ) untuk memastikan program pemberdayaan masyarakat berorientasi pada penurunan angka kemiskinan.

"Hingga menciptakan ekosistem gerakan zakat yang mendorong lahirnya banyak kolaborasi pemberdayaan masyarakat antar OPZ di berbagai daerah," kata dia.

Sebelumnya, FOZ berhasil menghimpun pendanaan mencapai Rp567 miliar, yang dipergunakan untuk membantu penanganan pandemi penyakit akibat penyebaran COVID-19.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Zakat Nana Sudiana mengungkapkan, dari anggota Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang mencapai 163 lembaga tersebut, dalam kurun waktu tujuh bulan, berhasil menghimpun dana mencapai Rp567 miliar tersebut.

"Dari 163 anggota, kurang lebih tujuh bulan kami bersama-sama menghimpun dana. Sesuai catatan kami Rp 567 miliar untuk membantu menangani COVID-19 di Indonesia," kata Nana.

 
Berita Terpopuler