Cara Nabi Muhammad Memperlakukan Anak Muda

Kharisma dan kepribadian Rasulullah menarik anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda.

MGROL100
Cara Nabi Muhammad Memperlakukan Anak Muda
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang hidupnya, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya memperlakukan baik anak muda dengan kasih sayang. Nabi SAW sangat ahli dalam berurusan dengan anak muda.

Baca Juga

Kharisma dan kepribadian Rasulullah menarik anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda. Pesan Nabi adalah pemberdayaan mengubah anak muda menjadi yang terbaik.

Pendekatan Nabi dengan cara menambatkan jiwa dan fitrahnya. Melalui cinta dan empati, Nabi memelihara kaum muda. Nabi mengajari, menasihati, dan memberdayakan mereka.

Jadi, Nabi mengembangkan mereka secara emosional dan spiritual. Dia menunjukkan kepada dunia pencapaian orang muda yang berbaris di garis depan yang pada kenyataannya terwujud di Arab abad ke-7.  Rasulullah sangat mengetahui kehebatan dan potensi anak muda.

Berikut beberapa momen dari sirah yang menggambarkan interaksi Nabi dengan anak muda dan bagaimana Nabi menjalin hubungan yang kuat, dilansir About Islam, Rabu (2/6):

 

Pemuda gua

Surat Al-Kahfi atau Gua menyajikan kisah sekelompok anak muda yang berada di gua untuk melindungi iman dan kehidupan mereka. Kisah ini memberikan inspirasi bagi kaum muda yang berjuang mempertahankan identitas dan agamanya di tengah berbagai cobaan dan kesulitan.

Terlepas dari semua tantangan ekstrem, para pemuda dalam surat ini menunjukkan iman yang teguh. Allah berfirman dalam ayat 13:

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”

Imam Ibnu Katsir berkomentar ini adalah para pemuda yang lebih menerima kebenaran dan lebih terbimbing daripada para orang tua yang keras kepala mengatur jalan mereka dan berpegang teguh pada agama kebatilan. Dia menulis, “Untuk alasan yang sama, kebanyakan dari mereka yang menanggapi Allah dan Rasul-Nya adalah orang-orang muda.”

Surat Al-Kahfi berfungsi sebagai permata abadi bagi semua orang hingga akhir zaman, terutama bagi para pemuda. Allah menyukai tindakan para pemuda ini dan mencatat kisah mereka dalam Alquran. Ini menandakan kehormatan yang Tuhan berikan kepada orang-orang muda yang percaya kepada-Nya.

 

Hubungan yang hangat

Nabi memiliki tempat yang sangat istimewa bagi pengikut muda di hatinya. Dari anak-anak di keluarganya hingga orang-orang muda di masyarakat, semua orang bisa merasakan kehangatan kehadiran dan cintanya.

Dikisahkan Nabi biasa mencium dan bermain dengan cucu-cucunya. Imam Al-Bukhari mengutip kejadian berikut dalam kompilasi hadits:

Rasulullah mencium Al-Hasan bin Ali sementara Al-Aqra bin abis At-Tamimi duduk di sampingnya. Al-Aqra berkata, “Saya punya sepuluh anak dan saya tidak pernah mencium siapa pun dari mereka.” Rasulullah memandangnya dan berkata, “Siapa pun yang tidak berbelas kasih kepada orang lain, tidak akan diperlakukan dengan belas kasihan.”

 

Kebaikan dan kasih sayang

Sudah menjadi bagian dari sifat Nabi SAW menunjukkan kasih sayang dengan cara memeluk, mencium, berpelukan, tersenyum, dan lain-lain. Di dunia kontemporer, dokter menyarankan kita untuk memberikan bentuk perhatian seperti itu kepada anak-anak karena hal ini berdampak positif pada pertumbuhan mereka.

Praktik ini secara intrinsik merupakan bagian dari perilaku Nabi. Setiap anak atau remaja yang akan bertemu dengan Nabi akan sangat terpengaruh oleh perilakunya yang penuh belas kasih.

Usamah bin Zaid meriwayatkan, “Rasulullah biasa meletakkanku di (salah satu) pahanya dan meletakkan Al-Hasan bin ‘Ali di pahanya yang lain, lalu memeluk kami dan berkata, “Ya Allah! Kasihanilah mereka sebagaimana aku menyayangi mereka.”

Lebih jauh lagi terbukti dari literatur sirah dan hadits bahwa Nabi memiliki ikatan yang sangat intim dan emosional dengan anak-anaknya sendiri. Setelah kematian putra kesayangannya Ibrahim, Nabi menangis dan mengungkapkan kesedihannya. 

https://aboutislam.net/shariah/prophet-muhammad/a-mercy-for-all/how-the-prophet-treated-the-youth-part-1/

 
Berita Terpopuler