Bos Mafia Ancam Umbar Keburukan Pemerintah Erdogan

Peker sebelumnya dikenal sebagai loyalis keras Presiden Erdogan

Mustafa Kamaci/Turkish Presidency via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Bos kejahatan terorganisir Sedat Peker mengungkapkan pernyataan perang ke pemerintah Turki. Ia mengancam akan membeberkan rahasia pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke publik.

Baca Juga

Dalam beberapa unggahannya di Twitter, Peker mengancam dia bisa menjadi ‘setan' terbesar bagi Turki jika pemerintahan di Ankara menggunakan taktik tidak terhormat melawan dirinya. Ia juga mengatakan siap kehilangan nyawa untuk menjadi martir atas tindakan tersebut.

Pernyataan Sedat Peker yang mengasingkan diri di Dubai itu muncul beberapa jam setelah Presiden Recep Tayyip Erdoğan menyatakan dukungan kepada menteri dalam negeri, Süleyman Soylu yang menjadi sasaran serangan Sedat Peker dalam sebuah video yang telah menghebohkan masyarakat Turki soal kasus-kasus korupsi. Süleyman Soylu telah membantah video yang dibuat oleh Sedat Peker.

Peker berusia 49 tahun juga menebar isu para pejabat pemerintah Turki telah terlibat dalam serangkaian kejahatan. Hal itu di antaranya sejumlah pembunuhan, korupsi dan perdagangan kokain dari Amerika Latin.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, seekor anjing yang tidak tahu bagaimana menggonggong telah memanggil serigala untuk pulang, '' kata Peker, seperti dikutip Ahvel News, Kamis (27/5).

Peker sebelumnya dikenal sebagai loyalis keras Presiden Erdogan. Kini, ia juga mengancam akan membocorkan rahasia pemerintah lainnya.

“Apa yang akan saya ceritakan tidak akan seperti yang tertulis di majalah, saya akan menarasikannya secara detail,  saya telah mengenakan pakaian martir, sisanya saya serahkan di tangan Tuhan,” katanya.

Pada Rabu (26/5) kemarin, Erdogan membela Soylu dan mengatakan tuduhan Peker adalah serangan terhadap negara. Erdogan juga melabeli Sedat Peker sebagai teroris.

"Kami mendukung menteri dalam negeri kami dalam pertempurannya dengan geng kriminal, serta organisasi teroris," kata Erdogan kepada anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di parlemen.

 

Sementara Peker terus membuat postingan yang menyerang pemerintah Turki. Dia juga mengunggah sebuah nama seorang perempuan bernama ‘Defne.'

Ia mengancam akan mengungkapkan identitas seorang pejabat yang akan ‘menderita serangan jantung’ bersama Defne. Ahvel melaporkan Defne merujuk mantan Miss Turkey yang juga presenter TV lokal, Defne Samyeli.

Bersamaan itu media sosial Twitter, Turki heboh ketika Sedat Parker memposting narasi dan gambar sampul berita tabloid asing yang menampilkan Presiden Erdogan dan Defne Samyeli. Selama bertahun-tahun banyak tabloid asing dan media sosial Turki memberitakan dugaan hubungan antara pasangan yang tidak terduga itu.

Defne Samyeli, yang juga aktris berusia 48 tahun serta ibu dari dua anak ini sejauh ini menolak keras isu itu dan menyatakan sebagai ‘rumor keji’. Defne juga menempuh jalur hukum melaporkan masalah tersebut.

Pada 2015, pengadilan Turki menghukum seorang pria ke penjara karena sengaja membuat situs yang memuat foto-foto serta informasi tentang dugaan hubungan antara Erdoğan dan Samyeli yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

 
Berita Terpopuler