Orang di Bawah 21 Tahun Lebih Rentan terhadap Varian India

Covid-19 varian India menyebar lebih cepat di antara kelompok usia yang lebih muda.

AP/Frank Augstein
Warga berjalan melewati National Covid Memorial Wall di London, Selasa, 27 April 2021. Inggris
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Prof Neil Ferguson dari Imperial College London, Inggris mengungkapkan Covid-19 varian India menyebar lebih cepat di antara kelompok usia yang lebih muda. Apa penyebabnya?

Menurut Ferguson, belum jelas apakah varian ini memiliki keunggulan biologis. Namun, faktor lingkungan bisa jadi lebih berperan, misalnya karena anak muda belum mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga

"Dari data yang tersedia ada petunjuk bahwa kemungkinan jumlah warga di bawah usia 21 tahun yang terinfeksi varian India sedikit lebih banyak dibandingkan infeksi varian lain dalam beberapa pekan terakhir ini di Inggris," kata Ferguson.

Menurut ahli mikrobiologi di Cambridge University, Prof Ravi Gupta, sebaiknya soal ini harus dianggap serius, termasuk tentang penyebarannya lebih cepat pada anak muda. “Sering kali jika kita menunggu terlalu lama untuk mendapatkan data yang tepat, itu sudah terlambat,” ujar dia.

Di Inggris, warga yang berusia di bawah 21 tahun menjadi kelompok terakhir penerima dosis pertama vaksin Covid-19. Mereka kemungkinan menjalani vaksinasi sekitar akhir Juli. Sementara itu, Inggris belum memiliki rencana untuk menggulirkan vaksinasi bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun.

Varian India menjadi perhatian utama karena telah terbukti sedikit mengurangi kemanjuran vaksin dan menyebar lebih cepat. Ahli khawatir varian itu dapat menular lebih cepat hingga 50 persen daripada varian Inggris.

Saat para ilmuwan berlomba untuk mengumpulkan lebih banyak informasi, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) juga meningkatkan vaksinasi untuk orang-orang yang tinggal di area rawan Covid-19 dan melalui beragam rentang usia.

Sementara itu, Public Health England (PHE) mengonfirmasi hampir 3.500 kasus baru. Kantor Statistik Nasional mengatakan, dalam sepekan hingga 15 Mei, ada tanda-tanda awal peningkatan kasus pada anak-anak berusia dua hingga enam tahun. Selain itu, kasus juga meningkat pada mereka yang berusia 35 hingga 49 tahun.

Menurut The Observer, data tentang penyebaran varian India di sekolah-sekolah dipublikasikan pada pekan lalu, tapi data PHE belum terungkap. Downing Street membela penundaan tersebut. “Kami sedang mencari cara untuk memublikasikan kasus yang dikirimkan dalam setelan berbeda dengan cara yang kuat dan jelas,” kata mereka.

Sebelumnya para ahli telah memperingatkan kasus varian India di Barat Laut yang terkonsentrasi pada anak-anak usia sekolah dan dewasa muda.

Dilansir The Sun, Kamis (27/5), Unit Riset Operasional Klinis (CORU) di University College London (UCL), Prof Christina Pagel mengatakan, alasan varian India lebih rentan karena anak-anak tidak memiliki perlindungan vaksin. Jika anak-anak tertular virus tersebut, tidak ada bukti bahwa itu akan menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian virus corona lain.

Akan tetapi mereka dapat membawa pulang virus dan menularkannya ke kerabat yang lebih tua yang belum menerima vaksin virus corona.

 
Berita Terpopuler