Pengusaha Malaysia Bidik Investasi Industri Halal Jatim

Jatim dipilih karena besarnya potensi bahan baku dan sumber daya manusia.

ANTARA/Budi Candra Setya
Penjual menata produk kue yang dipamerkan pada acara Festival Halal di Pantai Marina Boom Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Menteri Keuangan Sri Mulyani Idrawati mengatakan, industri halal tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertubuhan ekonomi dunia tahun 2019 sebelum pandemi yaitu 2,3 persen.
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 20 pelaku usaha asal Malaysia membidik investasi sektor e-commerce serta industri halal di Jatim. Jatim dipilih karena besarnya potensi bahan baku dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki wilayah setempat.

Trade Commissioner Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade), Har Man Ahmad mengaku, telah berbicara masalah itu dengan Kamar dagang dan industri (Kadin) Jatim.

"Melalui kerja sama dengan Kadin Jatim, kami berharap bisa meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia, khususnya dengan Jatim dan Surabaya, termasuk terkait industri halal," kata Har Man, saat melakukan kunjungan ke Graha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Surabaya.

Har Man mengakui, bahwa selama ini dirinya masih fokus dengan Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera, sementara dengan Jatim masih belum dimaksimalkan.

"Dan untuk saat ini, fokus kami berikan ke kota besar selain DKI Jakarta, salah satunya dengan Jatim," ujar Har Man Ahmad.

Untuk itu, Har Man berencana menggelar seminar dan business matching dengan pengusaha Jatim, utamanya dengan pengusaha Surabaya yang dilaksanakan secara hybrid.Acara yang rencananya akan digelar di Surabaya pada 6-8 Juli 2021 tersebut diikuti oleh 20 pengusaha Malaysia yang bergerak di bidang industri kimia, industri pengolahan limbah, konstruksi dan pengolahan air.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto menyambut baik tawaran kerja sama tersebut, dan menganggap hal ini adalah peluang Jatim untuk memacu peningkatan ekonomi Jatim pascapandemi COVID-19.

Kadin meminta, kata Adik, kepada pengusaha Malaysia untuk bersama membangun pasar dan mereka setuju untuk memberikan peluang kepada Jatim dan Surabaya untuk masuk ke pasar Malaysia.

"Karena kami berbicara tidak hanya peluang Malaysia ke Indonesia, tetapi juga join market dan join resources. Malaysia punya keunggulan untuk produk halal dan sejauh ini Malaysia telah menjadi pintu gerbang ke pasar Timur Tengah. Sementara Kadin Jatim memiliki Ekspor Center sehingga yang kita inginkan adalah membuka peluang pasar bersama, baik pasar Indonesia, Malaysia dan pasar luar negeri lainnya," kata Adik.

 
Berita Terpopuler