Yordania Sebut Gencatan Senjata Gaza Harus Berkelanjutan

Yordania menekankan solusi dua negara sebagai penyelesaian konflik Israel-Palestina

Reuters/Jonathan Ernst
Raja Yordania Abdullah II mengatakan gencatan senjata yang telah tercapai di Jalur Gaza patut diterapkan secara berkepanjangan.
Rep: Kamran Dikarma Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania Abdullah II mengatakan gencatan senjata yang telah tercapai di Jalur Gaza patut diterapkan secara berkepanjangan. Dia kembali menekankan tentang solusi dua negara sebagai cara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Raja Abdullah mengatakan Yordania menempatkan semua hubungan diplomatik dan kemampuannya untuk membantu perjuangan Palestina. “Tidak ada alternatif lain dari solusi dua negara untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif,” katanya pada Ahad (23/5), dilaporkan kantor berita Yordania, Petra.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, diagendakan mengunjungi Yordania pada Ahad. Dia akan bertemu para pejabat negara tersebut untuk membahas cara-cara membangun gencatan senjata di Jalur Gaza, mengurangi ketegangan di wilayah Palestina, dan menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah.

Baca Juga

Dalam pernyataan perdana tentang pertempuran terbaru di Gaza, Dewan Keamanan PBB menyambut tercapainya gencatan senjata. Mereka menyerukan Israel dan Hamas agar mematuhi kesepakatan tersebut.

Dewan Keamanan mengakui peran penting Mesir dan negara-negara regional lainnya dalam memediasi kedua belah pihak. Mereka menekankan pentingnya segera menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Palestina. “Khususnya di Gaza,” kata mereka pada Sabtu (22/5), dikutip laman Al Arabiya.

Gencatan senjata Hamas-Israel diberlakukan pada Jumat (21/5). Hal itu tercapai setelah pertempuran berlangsung selama 10 hari, yakni sejak 10 Mei. Setidaknya 279 warga Gaza, sekitar 65 di antaranya anak-anak, dilaporkan tewas. Sementara Israel mencatatkan setidaknya 12 korban jiwa akibat serangan roket Hamas.

 
Berita Terpopuler