Pengunjuk Rasa Salahkan Netanyahu Atas Kekerasan di Gaza 

Menurut mereka, Netanyahu memimpin Israel ke dalam kekacauan.

Pool AP/Sebastian Scheiner
Pengunjuk Rasa Salahkan Netanyahu Atas Kekerasan di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyaksikan saat pengarahan kepada duta besar untuk Israel di pangkalan militer Hakirya di Tel Aviv, Israel, Rabu, 19 Mei 2021.
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pengunjuk rasa anti-Netanyahu berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Sabtu (22/5). Pengunjuk rasa menyalahkan Netanyahu atas eskalasi kekerasan Arab-Yahudi yang terjadi baru-baru ini di Gaza.

Baca Juga

Massa aksi meminta para pemimpin politik bekerja menciptakan pemerintahan persatuan di Israel yang akan mengarah pada perdamaian nasional dan menyelamatkan Israel dari kepemimpinan Netanyahu yang dinilai berbahaya. Protes tersebut diorganisasi oleh berbagai organisasi, termasuk Ein Matsav, Black Flags, dan The Pink Front.

"Ini darurat," bunyi pernyataan dari pengunjuk rasa, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Ahad (23/5).

Menurut mereka, Netanyahu memimpin Israel ke dalam kekacauan untuk mencegah perubahan pemerintahan. “Sekali lagi telah dibuktikan Netanyahu berbahaya bagi Israel,” kata mereka.

The Movement for Quality Government (MQG) di Israel menyatakan berpartisipasi dalam melakukan protes dan akan mengajukan rancangan undang-undang yang sudah ditulis. Hal ini untuk mencegah seseorang yang didakwa melakukan kejahatan menjabat sebagai menteri, perdana menteri, atau presiden.

 

 

"Ketika sebagian besar warga Israel khawatir tentang makna di balik motif perdana menteri (Netanyahu) selama peningkatan keamanan, situasinya serius dan tidak dapat dilanjutkan," kata MQG.

"Setiap minggu kami terus mendapatkan bukti seseorang yang dituduh melakukan tindak kriminal tidak dapat menjabat sebagai perdana menteri karena ada kekhawatiran nyata mereka akan bertindak memajukan kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan kepentingan nasional,” ujar MQG menjelaskan.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, organisasi protes Ein Matzav mengatakan Netanyahu telah menyeret Israel ke dalam perang sia-sia melawan kepentingan publik dan kepentingan keamanan. Netanyahu juga dinilai menyebabkan kerusakan besar pada keamanan dan citra Israel di dunia.

Organisasi Black Flags meminta para pemimpin partai untuk kembali ke rencana sebelumnya yang akan menghapus Netanyahu dari jabatan perdana menteri. "Anda tidak memiliki hak istimewa bermain gim, kita berbicara tentang nasib suatu negara. Segera selamatkan Israel dari tangan Netanyahu,” kata mereka.

 
Berita Terpopuler