Hampir 1.000 Dokter India Meninggal Terpapar Covid-19

Anas Mujahid menjadi dokter termuda yang meninggal akibat virus Covid-19.

EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Covid-19 gelombang kedua di India mulai menyebar ke wilayah perdesaan.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -– Sebanyak 244 dokter di India telah meninggal akibat Covid-19 sepanjang tahun ini. Sementara pada 2020, terdapat 736 dokter yang meninggal karena terinfeksi virus tersebut.

Dokter termuda India yang meninggal akibat Covid-19 tahun ini adalah Anas Mujahid (26 tahun). Dia adalah dokter residen muda di Delhi's Guru Teg Bahadur Hospital, rumah sakit khusus penanganan Covid-19. Mujahid meninggal hanya beberapa jam setelah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

Rekan Mujahid, yakni Dr Aamir Sohail mengungkapkan Mujahid sebenarnya hanya memiliki gejala ringan. Namun, dalam kasus yang langka, Mujahid mendadak pingsan dan akhirnya meninggal karena pendarahan intrakranial. Dia belum divaksinasi.

“Mengejutkan. Dia tidak memiliki penyakit penyerta. Orang tuanya juga memberitahu kami bahwa dia tidak pernah menghadapi masalah kesehatan apa pun. Kami hanya tidak dapat memahami bagaimana hal itu bisa terjadi,” kata Sohail, dikutip laman NDTV, Selasa (18/5).

Sohail mengaku, dia, Mujahid, dan rekan-rekan dokter lainnya belum divaksinasi. “Proses vaksinasi kami selama bertugas (menangani) Covid lama sekali. Kami harus memberitahu atasan dan mendapatkan tanda tangan mereka dan lain-lain,” ucapnya.

Baca Juga

Sohail mengungkapkan, dia terinfeksi Covid-19 bulan lalu. Namun ia hanya mengidap gejala ringan hingga sedang. Saat ini kondisi kesehatannya telah pulih kembali.

Menurut Asosiasi Medis India, 244 dokter telah kehilangan nyawa karena Covid-19 pada gelombang kedua. Dari mereka, 50 kematian tercatat pada Ahad (16/5). Jumlah kematian tertinggi dilaporkan dari Bihar (69 kematian) diikuti oleh Uttar Pradesh (34 kematian) dan Delhi (27 kematian). Hanya 3 persen dari dokter ini yang divaksinasi penuh.

“Sangat disayangkan kami kehilangan 50 dokter kemarin di seluruh India dan 244 pada gelombang kedua sejak pekan pertama April,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Medis India Dr Jayesh Lele.

India telah melakukan program vaksinasi selama lima bulan. Hanya 66 persen petugas kesehatan di sana yang telah divaksinasi penuh atau menerima dua dosis suntikan. Asosiasi Medis India mengatakan tengah melakukan semua upaya yang mungkin untuk mendorong para dokter divaksinasi.

Asosiasi Medis India juga menyoroti beban kerja para dokter. Mereka terkadang harus bekerja selama 48 jam tanpa istirahat. Hal itu menyebabkan mereka menyerah pada infeksi. “Pemerintah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan tenaga kerja layanan kesehatan,” ucapnya.

Saat ini India mencatatkan lebih dari 25 juta kasus Covid-19. Menurut data John Hopkins University Coronavirus Resource Center, korban meninggal akibat terinfeksi virus korona di sana telah mencapai 278.719 jiwa.

 
Berita Terpopuler