Penurunan Harga Bitcoin tak Perlu Dikhawatirkan

Harga Bitcoin merosot hingga 20 persen

EPA
Sejumlah mata uang kripto di dunia, bitcoin (bawah kanan), ethereum (tengah), ripple (kanan), dan cardano (kiri).
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aset kripto yEarn.Finance (YFI) adalah aset kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar. Alternative coin (altcoin) ini memang lebih mahal daripada bitcoin secara harga, sekalipun secara market cap bitcoin masih sebagai kripto dengan market cap tertinggi.

Baca Juga

Hal ini menunjukkan kondisi pada market meskipun bitcoin turun, masih ada altcoin yang cenderung menguat dan menjadi kesempatan para trader kripto memetik keuntungan dari trading kripto. Harga YFI menembus harga tertingginya Rp 1,38 miliar pada akhir pekan lalu saat bitcoin sudah menunjukkan penurunan, bersamaan dengan ethereum dan lainnya. Per hari ini, YFI masih berada pada level Rp 1 miliar.

Kenaikan YFI melonjak drastis dari pertama kali listing Indodax, Agustus 2020, sebesar Rp 74 jutaan. Kenaikannya hampir 20 kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun. Dalam waktu kurang lebih satu bulan, YFI tercatat meningkat hampir dua kali lipat. Pada April 2021, harganya hanya Rp 700 jutaan.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, YFI beberapa kali sudah melebihi atau melewati harga bitcoin. Hal ini merupakan sebuah fenomena bahwa saat bitcoin turun, masih banyak harapan dari altcoin.

“Beberapa hari ini, memang bitcoin turun drastis. Tetapi, kita bisa melihat altcoin lain yang menguat, salah satu yang menarik adalah YFI. Kripto ini merupakan kripto pertama yang menembus Rp 1 miliar, bahkan tertinggi melewati Rp 1,3 miliar,” ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (18/5).

Oscar Darmawan menjelaskan yEarn.Finance adalah adalah 'ekosistem' dari protokol yang dibangun di atas cryptocurrency ethereum. Adapun tujuan pembuatan YFI untuk memudahkan interaksi pengguna dengan protokol DeFi dan memaksimalkan persentase tahunan dalam mata uang kripto.

yEarn Finance ingin menciptakan sesuatu antara protokol keuangan yang terdesentralisasi dan hasil yang cukup besar untuk memungkinkan orang berinvestasi dalam koin yang lebih stabil pada platform.

“Ada beberapa faktor mengapa harga YFI begitu mahal. Pertama adalah YFI yang memiliki suplai maksimal yang lebih sedikit, yaitu hanya 3.666 token,” katanya.

 

Oscar Darmawan juga menjelaskan token yEarn.Finance sangat sedikit suplainya sehingga kenaikan permintaan ini mendorong harga yEarn Finance jadi sangat tinggi sehingga inilah yang menyebabkan harganya begitu mahal. 

Tak perlu dikhawatirkan

Dari sisi lain, Oscar Darmawan menyatakan penurunan bitcoin merupakan hal yang biasa di dunia kripto. Bitcoin naik-turun lebih dari 20 persen merupakan hal biasa dan inilah yang membuat kesempatan buat para trader membeli di murah. 

“Kemudian, mendapatkan profit dengan menjualnya pada saat harga tinggi, salah satu penyebab penurunan kripto saat ini terjadi karena pernyataan Elon Musk di Twitter yang mendorong aksi jual,” ucapnya.

Oscar Darmawan kembali menyatakan penurunan ini merupakan hal yang masih wajar dan akan kembali menguat pada saat ada momentum yang terlihat kembali naik. Jadi, penurunan ini juga bisa dimanfaatkan oleh member dan masyarakat Indonesia untuk membeli kripto saat harga diskon. 

Kemudian bagi para trader kripto banyak altcoin justru menguat jadi dapat dimanfaatkan kesempatan untuk trading. Dari sisi fundamental dan utilitas, setiap aset kripto memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

“Faktanya, banyak orang yang memanfaatkan penurunan harga bitcoin untuk membeli. Mereka membeli bitcoin karena mumpung harga sedang murah. Setelah itu, mereka akan take profit saat harga naik atau kembali menembus level tertingginya,” ungkapnya.

Sama halnya dengan bitcoin, YFI juga bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 10 ribu saja di Indodax. Begitu juga dengan aset kripto yang lain yang sudah mencapai harga ratusan juta karena aset kripto bisa ditransaksikan dengan pecahan desimal.

“Itu menariknya trading kripto karena transaksinya bisa dalam desimal tidak harus membeli satu koin. Toh, membeli berapa pun kenaikannya secara persentase jadi tetap kenaikan modalnya secara persentase,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler