Direktur Intelijen AS Kunjungi Zona Demiliterisasi Korea

Kunjungan dilakukan sebelum pertemuan Presiden AS dengan Presiden Korsel

EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Pemandangan daerah Gaepung-gun di sisi Korea Utara dari Zona Demiliterisasi (DMZ)
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) Avril Haines mengunjungi zona demiliterisasi di perbatasan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) pada Kamis (13/5). Kunjungan itu dilakukan sepekan sebelum digelarnya pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Korsel Moon Jae-in.

Baca Juga

Kantor berita Korsel, Yonhap, menerbitkan foto-foto Haines saat meninggalkan hotelnya di Seoul. Setelah itu dia dan delegasi AS lainnya bertolak menuju zona demiliterisasi dalam konvoi kendaraan.

Haines diperkirakan akan turut mengunjungi Joint Security Area di desa Panmunjeoum. Itu merupakan desa gencatan senjata antar-Korea. Belum diketahui apakah delegasi AS meminta pertemuan dengan pejabat-pejabat Korut. Kedutaan Besar AS di Korsel belum memberikan komentar atas kunjungan Haines.

Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan dia tengah menunggu respons Korut untuk terlibat dalam pembicaraan damai. Moon mengatakan rela melakukan apa saja untuk mewujudkan hal tersebut.

“Jika ada kesempatan untuk memutar kembali jam perdamaian dan memajukan proses perdamaian di Semenanjung Korea, saya akan melakukan segala upaya. Kami menantikan tanggapan Korut,” kata Moon dalam pidatonya pada 10 Mei lalu.

Moon mengungkapkan dia tidak akan kehilangan kesabaran untuk proses perdamaian selama tahun terakhirnya sebagai presiden. Masa jabatan Moon telah memasuki tahun keempat. Komentar Moon perihal harapan perdamaian dengan Korut disampaikan menjelang pertemuan pertamanya dengan Presiden AS Joe Biden yang dijadwalkan digelar pada 21 Mei.

 

Moon diperkirakan bakal mendorong AS menjalin hubungan dengan Korut. Namun Biden sudah menunjukkan gelagat hanya memiliki sedikit minat untuk menjadikan Korut sebagai prioritas utama.

Pemerintahan Biden mengatakan tawarannya ke Pyongyang belum dijawab. Tinjauan kebijakan terhadap Korut yang baru-baru ini diselesaikan menyerukan pendekatan “praktis” dalam menggunakan diplomasi guna menemukan tujuan yang dapat dicapai. Dan pada akhirnya membujuk negara tersebut menyerahkan senjata nuklirnya.

Namun, Biden tidak menunjukkan tanda-tanda bakal mencabut sanksi ekonomi terhadap Korut. Hal itu yang telah menghambat upaya Moon meluncurkan proyek ekonomi dan pariwisata dengan Pyongyang. Gedung Putih belum menunjuk utusan khusus untuk menangani masalah tersebut.

 
Berita Terpopuler