Delapan Jurnalis Terluka Ketika Meliput Bentrokan di Al-Aqsa

Culebras meminta otoritas Israel untuk menyelidiki semua serangan terhadap jurnalis

EPA/ABED AL HASHLAMOUN
Pasukan Israel terlihat selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 11 Mei 2021.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan, pasukan keamanan Israel telah melukai sedikitnya delapan jurnalis yang meliput kekerasan di Yerusalem Timur. Mereka mengalami luka-luka ketika meliput bentrokan di komplek Masjid al-Aqsa.

Baca Juga

"Jurnalis harus dapat meliput demonstrasi di Yerusalem tanpa takut, dan pasukan keamanan Israel menembak mereka dengan peluru karet," kata perwakilan Komite Perlindungan Jurnalis Timur Tengah dan Afrika Utara Ignacio Miguel Delgado Culebras, dilansir Anadolu Agency, Kamis (13/5).

Culebras meminta otoritas Israel untuk menyelidiki semua  serangan terhadap jurnalis oleh personel keamanan dan meminta pertanggungjawaban mereka. Pemimpin redaksi Anadolu Agency untuk Timur Tengah dan Afrika News, fotografer Mustafa al-Kharouf, dan juru kamera Fayez Abu Rumaila terkena peluru karet ketika sedang melakukan peliputan di komplek al-Aqsa. Polisi Israel menembakkan peluru karet yang mengenai Boyraz di kaki kirinya, al-Kharouf di punggung, dan Abu Rumaila di kaki kanannya.

 

Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Hal itu menyebabkan aksi protes dari warga Palestina yang diikuti oleh serangan Israel terhadap warga sipil Palestina. Ketegangan di Yerusalem Timur telah meluas menjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di sekitar Masjid al-Aqsa. Konfrontasi pecah antara warga Palestina dan polisi Israel di beberapa bagian Yerusalem Timur pada Ahad (9/5), termasuk di Sheikh Jarrah dan di luar Kota Tua serta di Haifa, yaitu kota campuran Arab-Yahudi di Israel utara.

Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu (12/5) mengatakan, korban meninggal dunia dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza naik menjadi 65, termasuk lima wanita dan 16 anak-anak. Sementara, 365 orang terluka.

Serangan Israel terjadi setelah kelompok Hamas meluncurkan sekitar 100 roket, termasuk tujuh di Yerusalem. Sementara sisanya menargetkan Ashkelon, Sderot, dan permukiman di dekat Jalur Gaza. Serangan roket itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan Israel yang berkelanjutan di Masjid al-Aqsa, dan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki. 

 
Berita Terpopuler