De Bruyne, Asah Kemampuan di Jerman, Mengilap Bersama City

Perjalanan De Bruyne mencapai bentuk terbaik seperti sekarang dilewati dengan sulit.

AP/Laszlo Balogh
Gelandang Manchester City Kevin De Bruyne.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kompetisi Bundesliga Jerman tak akan bisa dipisahkan dari kesuksesan Kevin De Bruyne bersama Manchester City. Sebab, karier cemerlangnya bersama the Citizens berangkat dari dua klub Jerman, Werder Bremen dan Wolfsburg.

Baca Juga

De Bruyne mengasah keahliannya bersama dua klub papan tengah Jerman tersebut. Kariernya tak berjalan lurus. Perjalanan mencapai bentuk terbaik seperti sekarang dilewati dengan sulit.

Dikutip dari laman resmi Bundesliga Jerman, De Bruyne menjalani evolusi sebelum menjadi salah satu pemain terbaik dunia. De Bruyne memulai karier di klub Belgia RKC Genk pada 2008 dalam usia 17 tahun. Empat tahun berselang, De Bruyne ditarik Chelsea. Namun persaingan ketat di lini tengah Chelsea kala itu membuat De Bruyne dipinjamkan ke Werder Bremen pada musim 2012/2013. Pemain kelahiran Drongen, Gent itu mencatatkan 10 gol dan sembilan assist untuk menyelamatkan tim empat kali juara Bundesliga itu dari degradasi.

Juergen Klopp, yang saat itu menangani Borussia Dortmund, ingin sekali menarik De Bruyne pada akhir masa pinjaman di Bremen. Ia ingin menempatkan De Bruyne sebagai suksesor Mario Goetze, yang pindah ke Bayern Muenchen. Namun, manajer Chelsea Jose Mourinho menolak untuk melepaskannya. Mourinho bersikeras De Bruyne memiliki kapasitas olah bola dan kreativitas yang dibutuhkan the Blues. Sayang, pada akhirnya sang pelatih tak memberikan De Bruyne posisi reguler.

Permintaan transfer pun datang pada musim dingin. Saat itu, Wolfsburg membuat rekor klub dengan mengucurkan dana 20 juta euro untuk membawa De Bruyne dari di London pada Januari 2013. Ia menghasilkan tiga gol dan enam assist selama paruh kedua musim 2013/2014.

De Bruyne kemudian menunjukkan Wolfsburg tak salah mengucurkan uang besar untuk menariknya. Ia mencetak rekor assist dengan 19 assist dalam semusim Bundesliga, memperbaiki rekor sebelumnya dari pemain Wolfsburg Zvjezdan Misimovic, saat mereka memenangi gelar juara liga pada 2009. Rekor De Bruyne ini kemudian dipecahkan Thomas Mueller pada musim 2019/20.

Lebih jauh, De Bruyne kemudian dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Jerman, setelah memimpin Wolfsburg meraih gelar Piala DFB serta finis di posisi runner up. "Dinobatkan sebagai pemain terbaik di negara asing itu sangatlah bagus. Ini adalah pengakuan besar atas musim saya," kata De Bruyne.

Musim berikutnya, ia menciptakan momen ikoniknya bersama Wolsburg ketika umpan silangnya membuat Nicklas Bendtner menyamakan kedudukan di DFL Supercup melawan Bayern Muenchen. Tendangan penalti De Bruyne dalam adu penalti kemudian menjadi hadiah perpisahan untuk Wolfsburg saat mereka mengangkat trofi.

 

Pada 2015...

Era Baru di City

Pada 2015 Wolfsburg resmi melepas De Bruyne ke klub kaya Liga Primer Inggris, Manchester City. Saat itu Wolfsburg diklaim begitu untung dengan menjual tiga kali lipat dari jumlah yang mereka habiskan untuk mendatangkannya. City, disebutkan petinggi Wolfsburg, menawarkan gaji besar yang sulit ditolak De Bruyne.

Terlepas dari berbagai masalah cedera selama bersama City, reputasi De Bruyne sebagai pemain dengan operan-operan akurat nan ajaib tetap terjaga, bahkan makin mengilap. De Bruyne sukses mempersembahkan dua titel Liga Primer Inggris 2017/2018, 2018/2019 dan sudah menjadi pemain tercepat dalam sejarah Liga Primer yang menghasilkan 50 assist.

Sebelumnya, De Bruyne juga dua kali finis sebagai pemberi assist terkemuka di kasta teratas Inggris pada musim 2019/2020, menyamai rekor assist legenda Arsenal Thierry Henry yang mencatat 20 operan berbuah gol pada musim 2002/2003. Pada akhir musim 2019/2020, De Bruyne dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris Musim ini dengan 13 gol, 20 assist, dan menciptakan 104 peluang dari open play, paling tinggi di seluruh lima liga top Eropa sejak 2006.

"Apa yang saya lihat dari Kevin sungguh luar biasa," kata rekan setimnya di Man City Sergio Aguero. "Entah dari mana dia bisa memberimu operan yang bahkan tidak kamu duga."

Pesepak bola yang kini berusia 29 tahun dinilai memiliki gen kreatif yang tak tertandingi, perubahan arah yang cepat, kontrol dekat yang sangat baik, dikombinasikan dengan pembacaan permainan yang luar biasa dan kesadaran posisi. De Bruyne memiliki segalanya untuk bisa disejajarkan dengan sosok megabintang seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. "Setelah Messi ada Kevin," kata Pep Guardiola, pelatih City.

Guardiola tahu apa yang dimiliki De Bruyne dan membuat senjata mematikan dari pemikirannya yang cepat, passing yang akurat, kecepatan yang tinggi, dan penyelesaian akhir yang tajam. De Bruye diperkirakan akan menjadi pesaing Ballon D'Or berikutnya.

Guardiola mengenal De Bruyne saat ia melatih Bayern Muenchen. De Bruyne melekat ke dalam ingatan Guardiola saat ia mencetak dua gol untuk Wolfsburg dalam kemenangan 4-1 atas Bayern pada Januari 2015. Agaknya, kehadiran De Bruyne di City pula yang menjadi salah satu pendorong Guardiola menerima tawaran melatih City pada 2016.

Di tanah kelahirannya, De Bruyne dijuluki Pele Belgia. Aksi De Bruyne dinanti penggemar City pada final Liga Champions melawan Chelsea, akhir bulan ini. Fan Belgia juga berharap De Bruyne menunjukkan magisnya pada Euro 2020, bulan depan.

 
Berita Terpopuler