Cara Menangani dan Mencegah Keracunan Sianida

Sianida dapat ditemukan di beberapa tempat yang mengejutkan.

www.azbigmedia.com
Racun (ilustrasi)
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sianida adalah salah satu racun paling terkenal dari novel mata-mata hingga misteri pembunuhan. Zat kimia ini memiliki reputasi penyebab kematian yang hampir seketika.

Namun, dalam kehidupan nyata, sianida sedikit lebih rumit. Sianida adalah senyawa yang mengacu pada bahan kimia apa pun yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN). Sianida dapat ditemukan di beberapa tempat yang mengejutkan. Misalnya, ditemukan di banyak makanan nabati yang aman untuk dimakan, termasuk almond, kacang lima, kedelai, dan bayam.

Ada beberapa cara mendiagnosis keracunan sianida. Dilansir dari Healthline, Ahad (9/5), jika Anda mengalami gejala keracunan sianida akut, segera dapatkan bantuan medis darurat. Jika Anda mengalami gejala keracunan sianida kronis, segera temui dokter. Setelah mendiskusikan gejala Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter juga akan melakukan tes darah Trusted Source untuk menilai tingkat methemoglobin. Methemoglobin diukur bila ada kekhawatiran cedera penghirupan asap.

Kemudian, konsentrasi karbon monoksida darah (tingkat karboksihemoglobin). Konsentrasi karbon monoksida darah Anda dapat menunjukkan seberapa banyak asap yang terhirup. Dokter juga akan mengukur tingkat plasma atau laktat darah.

Baca Juga

Menangani dugaan keracunan sianida

Langkah pertama untuk menangani kasus dugaan keracunan sianida adalah mengidentifikasi sumber pemaparan. Ini akan membantu dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya menentukan metode dekontaminasi yang sesuai.

Jika sianida telah tertelan, korban mungkin diberi arang aktif untuk membantu menyerap racun dan membersihkannya dengan aman dari tubuh. Paparan sianida dapat mempengaruhi asupan oksigen, jadi dokter dapat memberikan 100 persen oksigen melalui masker atau tabung endotrakeal.

Jika tidak diobati, keracunan sianida akut atau kronis dapat menyebabkan kejang, gagal jantung, dan koma. Dalam beberapa kasus, keracunan sianida dapat menyebabkan kematian.

Ada cara untuk mengurangi risiko paparan sianida. Pertama, lakukan tindakan pencegahan yang tepat terhadap kebakaran rumah. Pasang dan rawat detektor asap. Hindari menggunakan pemanas ruangan dan lampu halogen dan hindari merokok di tempat tidur.

Kedua, amankan rumah Anda. Ini sangat penting jika Anda memiliki anak kecil-terutama jika Anda berisiko terpapar pekerjaan. Amankan wadah yang menyimpan bahan kimia beracun dan lemari penyimpanannya.

Ketiga, ikuti peraturan keselamatan kerja. Jika Anda menangani sianida, gunakan kertas penyerap yang dapat dilepas untuk melapisi permukaan kerja.

Jaga jumlah dan ukuran wadah di area kerja sekecil mungkin. Anda juga harus memastikan bahwa Anda meninggalkan semua bahan kimia di lab atau pabrik. Jangan membawa pulang pakaian atau perlengkapan kerja yang berpotensi terkontaminasi.

 
Berita Terpopuler