Inggris Keluarkan Peringatan Varian Baru Corona dari India

Varian virus corona yang pertama kali ditemukan di India.

AP Photo/Ajit Solanki
Petugas kesehatan membawa pasien untuk dirawat di rumah sakit pemerintah COVID-19 di Ahmedabad, India, Selasa, 27 April 2021. Kasus virus corona di India melonjak lebih cepat daripada di tempat lain di dunia.
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Pejabat Inggris mengeluarkan peringatan terkait penemuan varian baru virus corona di India sebagai hal mengkhawatirkan. Virus varian itu menyebar lebih cepat dibandingkan jenis awal virus corona.

Baca Juga

Hal itu dilaporkan dalam berita BBC dan Guardian pada Jumat (7/5). Para ilmuwan dan dokter telah merekomendasikan bahwa satu versi varian virus corona yang pertama kali ditemukan di India, yang dikenal sebagai B.1.617.2, ditetapkan sebagai "varian yang menjadi perhatian", karena tampaknya telah menyebar lebih cepat di Inggris daripada varian lainnya.

Virus corona varian asli India, B.1.617, pertama kali terdeteksi pada Oktober tahun lalu, tetapi Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (Public Health England/PHE) telah mengkategorikan tiga subtipe berbeda. Ketiga subtipe itu memiliki mutasi yang sedikit berbeda antara satu sama lain.

Meskipun varian B.1.617.2 tampaknya dapat ditularkan seperti varian Kent yang memicu sebagian besar gelombang covid-19 kedua di Inggris, tidak ada bukti bahwa varian itu kebal terhadap vaksin yang ada saat ini, kata BBC, yang mengutip seorang narasumber.

 

Varian lain virus corona yang menjadi perhatian termasuk varian yang pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris tenggara serta di Afrika Selatan dan Brazil. PHE mengatakan bahwa data mingguan varian virus corona di Inggris, yang telah jatuh tempo pada Kamis (6/5), ditunda karena "masalah pemrosesan".

Namun, Guardian mengatakan bahwa pembaruan data mingguan tersebut ditunda karena pemilihan umum lokal.PHE tidak segera mengomentari laporan tersebut.Public Health England (PHE) adalah badan eksekutif dari Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial di Inggris Raya.

Sumber: Reuters

 
Berita Terpopuler