Nepal Berpotensi Jadi Hotspot Covid-19 Setelah India

Jumlah kasus COVID-19 telah meningkat dan sistem kesehatan tidak dapat mengatasinya.

EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Anggota keluarga mengumpulkan kayu bakar untuk kremasi di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berjuang dengan pasokan oksigen.
Rep: Puti Almas Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU — Nepal mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona jenis baru (COVID-19). Kondisi ini memburuk, menyebabkan kekhawatiran secara luas bahwa negara itu akan menjadi hotspot wabah berikutnya setelah India.

Pada 30 April lalu, Kementerian Kesehatan Nepal mengatakan bahwa situasi di negara itu tidak terkendali. Jumlah kasus COVID-19 telah meningkat dan sistem kesehatan tidak dapat mengatasinya.

“Karena jumlah infeksi telah meningkat, sistem kesehatan tidak dapat mengatasi dan situasi telah muncul di mana tempat tidur rumah sakit tidak dapat disediakan," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Nepal, dilansir CGTN, Jumat (7/5).

Nepal tercatat hanya memiliki 1.595 tempat tidur di unit perawatan intensif dan 480 ventilator untuk 30 juta orang. Kekurangan tempat tidur di rumah sakit membuat sejumlah pasien harus dirawat di area lorong rumah sakit.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler