Jepang Pertimbangkan Perpanjangan Darurat Hingga Akhir Mei

Jepang dikejar waktu sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo

EPA-EFE/Eugene Hoshiko
Patung Miraitowa, center, dan Someity yang diresmikan, maskot resmi untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, diresmikan selama upacara yang diadakan untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang. , 14 April 2021
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat di Tokyo dan tiga wilayah lainnya hingga akhir Mei, Jumat (7/5) waktu setempat. Itu dilakukan dalam upaya untuk mengekang lonjakan kasus Covid-19 dengan waktu kurang dari tiga bulan sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo.

Baca Juga

Jepang berharap keadaan darurat yang singkat dan tegas akan menahan gelombang keempat infeksi Covid-19. Menteri ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan, bahwa kasus baru di Tokyo dan Osaka masih pada tingkat yang tinggi.

Memperpanjang keadaan darurat hingga 31 Mei menyisakan waktu kurang dari dua bulan sebelum Olimpiade. Rencananya olimpiade akan dimulai pada 23 Juli setelah ditunda setahun karena pandemi.

"Osaka secara khusus berada dalam situasi yang cukup berbahaya," kata Nishimura pada awal pertemuan dengan panel ahli seperti dikutip laman Channel News Asia, Jumat (7/5).

Prefektur Aichi dan Fukuoka juga akan ditambahkan baru ke daerah di bawah keadaan darurat. Sedangkan, pulau utara Hokkaido dan dua daerah lainnya akan ditambahkan ke daerah dengan "keadaan darurat semu".

 

Dalam keadaan darurat yang berkepanjangan, bar, restoran, ruang karaoke, dan tempat lain yang menyajikan alkohol akan diminta untuk tutup. Orang-orang juga diminta untuk terus menghindari perjalanan yang tidak perlu di luar rumah mereka.

Langkah-langkah yang diusulkan diharapkan akan disetujui pada Jumat (7/6). Jepang tidak begitu menderita akibat virus ini seperti negara lain, tetapi kampanye vaksinasi mereka sangat lambat, bahkan banyak orang lanjut usia masih menunggu vaksinasi.

Meski begitu, Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersikeras Olimpiade akan tetap berlangsung, meski penonton asing telah dilarang datang. Keputusan penonton domestik belum tercapai.

Gubernur prefektur Fukuoka barat daya seperti dikutip oleh kantor berita Jiji mengatakan pada Kamis (6/5) malam bahwa bisa jadi sulit untuk mengadakan estafet obor Olimpiade di sana dalam keadaan darurat. Estafet obor akan berlangsung di sana pada 11 Mei dan 12 Mei.

 
Berita Terpopuler